Suara.com - Presiden La Liga Javier Tebas ikut memantau perkembangan sepak bola Indonesia.
Bahkan sosok bernama lengkap Javier Tebas Medrano itu juga memberikan pesan agar kompetisi sepak bola di Indonesia semakin berkembang.
Melansir ANTARA, Selasa (24/6/2025), Tebas menggarisbawahi pentingnya sebuah kompetisi yang kuat dan terstruktur, yang mencakup semua kategori usia.
"Hal pertama adalah memiliki struktur kompetisi yang kuat di semua kategori usia," kata Tebas saat menjawab pertanyaan pewarta.
Musim lalu, kompetisi sepak bola di Indonesia terdiri dari empat kasta, yaitu Liga 1, Liga 2, Liga 3, dan Liga 4. Untuk kompetisi usia muda, PT Liga Indonesia Baru (LIB) membaginya ke dalam tiga kelompok usia, yaitu U-16, U-18, dan U-20.
Namun, sebuah kompetisi sepak bola di sebuah negara menurut Tebas kurang lengkap jika tak ada turnamen resmi selain liga seperti Copa del Rey di Spanyol, lalu Piala FA di Liga Inggris, dan Coppa Italia di Italia.
Kata pria 62 tahun itu, turnamen seperti itu akan sangat berguna, khususnya untuk memberikan kesempatan setiap klub memainkan pemain mudanya.
Di Indonesia, turnamen resmi terakhir yang digelar adalah Piala Indonesia pada musim 2018/2019. Setelahnya, tak ada turnamen serupa untuk menutupi kekosongan, kecuali Piala Presiden yang lebih bersifat turnamen pramusim.
Adanya kompetisi yang terstruktur, kata Tebas, akan membuat banyak pemain muda potensial muncul dan mampu bersaing di level tertinggi sebelum berusia 20 tahun.
Baca Juga: Pemain Keturunan Laurin Ulrich Punya Hubungan Darah dengan Drummer Metalllica?
"Ketika pemain berusia 18 tahun, mereka sudah dapat berkompetisi di liga profesional tingkat pertama Indonesia," paparnya.
Dalam kesempatan yang sama, untuk membuat sebuah liga maju, ia juga mengungkapkan pentingnya sebuah kompetisi menggunakan banyak pemain asing. Di Liga 1 musim lalu, regulasi yang diterapkan adalah delapan pemain asing.
"Membawa pemain asing ke kompetisi tertinggi juga tepat untuk membuat kompetisi itu lebih kompetitif. Namun, jika Anda tidak memiliki kompetisi yang terstruktur dengan baik, maka nantinya tidak dapat berkembang menjadi kompetitif," jelas dia.
Lebih lanjut, pria kelahiran San Jose, Kosta Rika itu mengatakan, "Memiliki kompetisi nasional, harus sangat kuat secara finansial, tetapi bukan dalam arti banyak uang, tetapi harus berkelanjutan secara ekonomi. Karena jika Anda ingin kompetisi ini tumbuh secara profesional, para pemain juga harus jauh lebih kompetitif di tingkat nasional."
Saat ini, AFC merilis ranking kompetisi tertinggi Indonesia, Liga 1 masih berada di peringkat ke-25 di Asia. Peringkat pertama masih dimiliki oleh Arab Saudi, sementara liga terbaik di Asia Tenggara dihuni oleh Liga Thailand yang menduduki posisi ketujuh di Asia.
AFC Bikin Ulah
Diberitakan sebelumnya, Federasi Sepak Bola Asia (AFC) kembali membuat keputusan kontroversial menjelang babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Terbaru, FC memilih Hotel Hyatt Place Kuala Lumpur, Bukit Jalil, Malaysia, sebagai lokasi drawing, 17 Juli mendatang.
Padahal, tempat drawing yang sebelumnya dijadwalkan digelar di Osaka, Jepang.
Drawing ini akan menentukan pembagian grup untuk enam negara yang tersisa dalam perburuan dua tiket otomatis terakhir ke putaran final Piala Dunia 2026.
Keenam negara tersebut adalah Arab Saudi, Qatar, Indonesia, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman.
Enam negara di babak ini akan dibagi dalam dua grup. Dimana satu grup berisi tiga tim. Sistem pertandingan yang digunakan yakni round-robin.
Nantinya, juara grup akan mendapatkan tiket langsung ke Piala Dunia 2026.
Sementara masing-masing runner-up akan bertemu untuk memperebutkan satu tiket ke babak lima atau play-off antarbenua.