Faktor keamanan menjadi kunci dari putaran keempat ini, FIFA dan AFC harus bisa mengambil keputusan bijak.
2. Jepang
![Profil Stadion Suita City, Venue Jepang vs Timnas Indonesia. [Dok. IG@/irfc9999]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/06/09/99044-profil-stadion-suita-city-venue-jepang-vs-timnas-indonesia.jpg)
Jepang juga sama halnya dengan Australia, negara ini cukup jauh dari jangkauan konflik di Timur Tengah.
Terlebih Jepang memiliki segalanya untuk bisa menggelar putaran empat kualifikasi dengan fasilitas yang bagus.
Selain itu, tak ada yang akan dirugikan oleh Jepang dalam perebutan tiket ke Piala Dunia 2026 nanti.
3. Indonesia

Indonesia merupakan tempat teraman bagi para kontestan putaran empat kualifikasi, hal ini bisa dijamin.
Fasilitas Indonesia untuk menggelar putaran keempat kualifikasi juga tidak dapat diragukan lagi.
Meski begitu, sebagai salah satu negara kontestan, Indonesia tentu akan diuntungkan jika dipilih sebagai tuan rumah.
Baca Juga: Pusing Cari Pemain Berkualitas, Gerald Vanenburg Sampai Susah Tidur
Itulah tiga negara alternatif yang dinilai paling layak jika FIFA dan AFC memutuskan untuk memindahkan lokasi pertandingan putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 dari kawasan Timur Tengah.
Namun, tentu saja keputusan ini tidak mudah. FIFA dan AFC perlu mempertimbangkan banyak aspek, mulai dari keamanan, logistik, ketersediaan stadion, akomodasi, hingga netralitas tempat pertandingan agar tidak memberikan keuntungan sepihak bagi tim tuan rumah.
Di sisi lain, konflik antara Iran dan Israel, yang turut melibatkan Amerika Serikat, bukan hanya menjadi ancaman geopolitik global, tapi juga berimbas langsung pada jalannya kompetisi olahraga internasional seperti Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Keputusan FIFA dan AFC dalam beberapa pekan ke depan akan sangat menentukan. Apakah tetap mempertahankan venue di kawasan Timur Tengah dengan pengamanan super ketat, atau memindahkan seluruh pertandingan ke lokasi yang lebih netral dan aman.
Yang pasti, keselamatan para pemain, ofisial, dan seluruh pihak yang terlibat harus menjadi prioritas utama.
Kontributor: Eko