Selamat Tinggal, Keluarga Eks Timnas Indonesia Buangan STY Sampaikan Kabar Duka

Arief Apriadi Suara.Com
Rabu, 25 Juni 2025 | 11:52 WIB
Selamat Tinggal, Keluarga Eks Timnas Indonesia Buangan STY Sampaikan Kabar Duka
Eks Persebaya Surabaya asal Liberia, John Tarkpor Sonkaliey meninggal dunia. [Dok. X/SerieA_Lawas]

Suara.com - Kepergian John Tarkpor Sonkaliey menjadi pukulan tersendiri, terlebih bagi Anthony Jomah Ballah eks pesepak bola yang merupakan ayah dari pemain timnas Indonesia, Alta Ballah—putra.

Anthony Ballah diketahui merupakan sahabat dekat mendiang Tarkpor dan juga eks pemain Persebaya.

Kabar duka sebelumnya menyelimuti dunia sepak bola Indonesia. John Tarkpor Sonkaliey, mantan gelandang asing yang pernah menjadi andalan Persebaya Surabaya, tutup usia pada Senin, 24 Juni 2024 di Monrovia, Liberia.

Informasi kepergian Tarkpor pertama kali tersebar melalui media sosial dan segera dikonfirmasi oleh beberapa sumber terpercaya, termasuk pihak internal Persebaya Surabaya. Sekretaris klub, Ram Surahman, memastikan kabar duka tersebut.

“Ya benar,” kata Ram kepada ANTARA melalui pesan WhatsApp, Rabu (26/6).

Meski begitu, Ram mengaku tidak mengetahui secara rinci penyebab meninggalnya Tarkpor. “Saya malah dapat dari sosmed (sosial media),” imbuhnya.

Berdasarkan laporan yang beredar, Tarkpor menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit SD Cooper, Monrovia, setelah sempat mengalami demam yang menyebabkan kondisi fisiknya menurun drastis.

Salah satu ungkapan belasungkawa yang menyentuh datang dari akun Facebook milik Anthony Jomah Ballah—mantan rekan Tarkpor di Persebaya yang kini dikenal sebagai ayah dari Alta Ballah, bek Dewa United.

Alta pernah mendapat panggilan dari pelatih Shin Tae-yong untuk memperkuat timnas Indonesia pada 2021, namun kemudian tak lagi menjadi bagian dari skuad Garuda.

“John Tarkporh Sonkailey beristirahatlah dalam damai. Saudara junior. Legenda tidak pernah mati," tulis Anthony di akun Facebook pribadinya.

Baca Juga: Klub Spanyol Minta Rekomendasi Pemain Indonesia untuk Direkrut, Rizky Ridho Pilihan Teratas

Perjalanan Karier di Indonesia

John Tarkpor Sonkaliey lahir pada 16 Oktober 1986 di Monrovia, Liberia.

Ia mengawali karier sepak bolanya bersama Mighty Barolle dan LPRC Oilers sebelum akhirnya merantau ke Indonesia pada 2004.

Klub pertamanya di tanah air adalah Persiter Ternate, di mana ia bermain selama empat musim dan menunjukkan konsistensi yang membuat banyak tim Indonesia mulai meliriknya.

Namanya kian mencuat saat memperkuat Persitara Jakarta Utara pada 2007–2009. Di klub ibu kota tersebut, Tarkpor tampil mengesankan dalam gelaran Indonesia Super League (ISL), yang saat itu menjadi kompetisi tertinggi di Indonesia.

Meski memiliki postur mungil dengan tinggi 165 cm, gaya bermainnya energik dan penuh semangat, serta dikenal dengan tembakan jarak jauhnya yang mematikan.

Tarkpor kemudian bergabung dengan Persebaya Surabaya pada musim 2009–2011. Perekrutannya bahkan sempat memunculkan drama transfer antara Persebaya dan Persitara, namun Bajol Ijo berhasil mengamankan jasanya.

Tak butuh waktu lama, Tarkpor langsung mencuri perhatian publik Surabaya. Ia bahkan dipercaya menjadi kapten tim, suatu hal yang langka bagi pemain asing kala itu.

Selama dua musim membela Green Force, Tarkpor menjadi pujaan Bonekmania karena gaya bermainnya yang penuh determinasi.

Ia tercatat sebagai pemain asal Liberia pertama yang mengenakan seragam Persebaya dan berhasil menorehkan jejak istimewa dalam sejarah klub.

Warisan yang Ditinggalkan
Setelah hengkang dari Persebaya, Tarkpor melanjutkan kariernya bersama Pelita Jaya pada musim 2011–2012.

Ia berkontribusi besar membawa tim tersebut finis di posisi keenam klasemen akhir ISL dengan status sebagai salah satu tim paling produktif dalam mencetak gol.

Ia juga sempat bermain untuk Persijap Jepara pada 2014 sebelum pensiun dari dunia sepak bola pada 2015.

Di level internasional, Tarkpor mencatatkan lima penampilan bersama timnas Liberia, termasuk saat tampil di kualifikasi Piala Afrika 2012.

Kehadiran Tarkpor di Liga Indonesia menjadi salah satu bukti bahwa sepak bola Tanah Air pernah menjadi magnet bagi pemain-pemain luar negeri dengan kualitas mumpuni.

Kabar meninggalnya Tarkpor menjadi duka mendalam tidak hanya bagi rekan-rekannya, tetapi juga bagi para pecinta sepak bola Indonesia, terutama pendukung Persebaya.

Sosoknya yang rendah hati dan kerja kerasnya di lapangan masih membekas kuat di ingatan para Bonek.

Hingga saat ini, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga maupun federasi sepak bola Liberia mengenai kronologi lengkap meninggalnya Tarkpor.

Namun yang pasti, dunia sepak bola Indonesia kehilangan salah satu legenda asing terbaik yang pernah mengisi warna kompetisi nasional.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI