Rasa kehilangan terhadap Tarkpor tidak hanya dirasakan oleh para penggemar dan mantan rekan setim di Indonesia. Di media sosial, sejumlah mantan pemain asal Liberia juga menyampaikan belasungkawa.
Salah satunya adalah Anthony Jomah Ballah, mantan rekan Tarkpor di Persebaya, yang mengenang sang gelandang sebagai "saudara junior" dan seorang legenda yang tidak akan pernah dilupakan.
Para Bonek pun tidak tinggal diam. Banyak dari mereka mengunggah foto dan kenangan saat Tarkpor tampil di Stadion Gelora 10 November, memperlihatkan betapa besar cinta dan penghargaan komunitas suporter terhadap pemain yang pernah memperjuangkan nama besar Persebaya.
Hingga berita ini ditulis, belum ada pernyataan resmi dari pihak keluarga ataupun federasi sepak bola Liberia terkait kronologi atau penyebab pasti meninggalnya Tarkpor.
Namun, kehilangan sosok seperti dirinya menjadi pengingat akan ikatan emosional antara pemain asing dan klub Indonesia, serta pengaruhnya terhadap sejarah perjalanan tim-tim lokal.
Dalam sejarah Persebaya, nama Tarkpor memang tidak bisa dilepaskan dari era transisi klub di akhir 2000-an. Di tengah dinamika sepak bola nasional saat itu, Tarkpor hadir sebagai simbol perjuangan dan dedikasi.
Banyak yang menilai bahwa gaya bermainnya mewakili karakter Persebaya: militan, gigih, dan penuh semangat juang.
Kematian Tarkpor menjadi kehilangan besar, tidak hanya untuk Persebaya, tetapi juga bagi sepak bola Indonesia yang pernah menjadi rumah keduanya.
Warisan yang ia tinggalkan berupa semangat, loyalitas, dan kualitas permainan akan tetap hidup dalam ingatan para penggemar dan rekan-rekannya.
Baca Juga: Fred Smith Pendiri FedEx Meninggal Dunia, Tinggalkan Harta Rp 86 Triliun