Adu Pengalaman Gerald Vanenburg vs Nafuzi Zain, Akan Beradu Taktik di Piala AFF U-23 2025

Irwan Febri Suara.Com
Kamis, 26 Juni 2025 | 13:05 WIB
Adu Pengalaman Gerald Vanenburg vs Nafuzi Zain, Akan Beradu Taktik di Piala AFF U-23 2025
Kolase Gerald Vanenburg dengan Nafuzi Zain. (Instagram/geraldvanenburgofficial & FAM)

Karier kepelatihan Nafuzi Zain di Liga Malaysia berlanjut pada musim 2022-2023 dengan menukangi KDA FC.

Sebelum pada tahun 2024 ditunjuk sebagai pelatih Timnas Malaysia U-23, bisa dikatakan ini menjadi musim debutnya di timnas.

Gerald Vanenburg

Gerald Vanenburg, pelatih Timnas U-23. (Instagram/geraldvanenburgofficial)
Gerald Vanenburg, pelatih Timnas U-23. (Instagram/geraldvanenburgofficial)

Gerald Mervin Vanenburg, merupakan pelatih asal Belanda yang memiliki keturunan Suriname.

Lahir di Utrecht pada 5 Maret 1964, usianya kini 61 tahun dan memiliki lisensi Pro - UEFA.

Vanenburg pensiun dari pemain sepak bola pada 2000, namun segera terjun ke dunia pelatihan.

Dimulai sebagai pelatih kepala PSV U-19, dua tahun berselang menjadi asisten pelatih 1860 Munich.

Namun tak lama kembali menukangi PSV U-19, tetapi pada 2004 ditunjuk sebagai pelatih kepala 1860 Munich.

Di saat yang sama ia juga bertanggung jawab untuk PSV U-19 sebagai pelatih kepala juga.

Baca Juga: 3 Pemain Termahal Timnas Indonesia di Piala AFF U-23 2025, Jens Raven Kalah

Hingga pada 2006, Gerald Vanenburg menukangi Helmond Sport dan pada 2008 ditunjuk sebagai pelatih FC Eindhoven.

Vanenburg sempat menukangi Willem II sebagai asisten pelatih, sebelum pada 2020 ditunjuk sebagai pelatih teknik Ajax U-18.

Hingga 2021, Vanenburg mengurus tiga tim kelompok umur Ajax, selain U-18, juga U-17 dan U-19.

Itulah perbandingan pengalaman antara dua pelatih yang akan saling beradu strategi di Piala AFF U-23 2025: Gerald Vanenburg dari Indonesia dan Nafuzi Zain dari Malaysia.

Meskipun keduanya baru pertama kali menangani tim nasional kelompok umur di ajang regional ini, latar belakang kepelatihan mereka menunjukkan perbedaan yang cukup signifikan, baik dari sisi pengalaman internasional maupun rekam jejak pembinaan pemain muda.

Dengan materi pemain yang relatif seimbang, laga ini bisa jadi penentu langkah awal siapa yang lebih siap menakhodai generasi muda di kawasan ASEAN.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI