Suara.com - JayIdzes menjadi sorotan di bursa transfer SerieA karena performa hebatnya bersama Venezia dan Timnas Indonesia. Analisa Suara.com menyoroti persaingan antara Fiorentina dan Lecce untuk merekrut bek tengah berusia 25 tahun ini.
Fiorentina pantas dipertimbangkan sebagai tujuan menarik karena reputasi klub papan atas yang rutin bersaing di kompetisi Eropa.
Tim berjuluk Viola itu sempat kebobolan saat melawan Venezia di laga SerieA musim lalu, menunjukkan butuhnya tambahan lini belakang, di mana Idzes mampu tampil solid di laga tersebut.
Sementara itu, Lecce menawarkan peluang bermain reguler dan peran signifikan dalam tim baru asuhan Eusebio DiFrancesco.
![Pelatih AS Roma, Eusebio Di Francesco. [TIZIANA FABI / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2018/11/27/69637-eusebio-di-francesco.jpg)
Kedekatan emosional antara Idzes dan hakikat pola pelatihan DiFrancesco di Venezia bisa mempercepat adaptasi dan efektifitasnya di Lecce.
Menurut laporan LaGazzetta delloSport, Lecce secara aktif menjadikan Idzes sebagai kandidat utama sebagai pengganti Kialonda Gaspar.
Sementara Fiorentina akan bersaing dengan klub elite lainnya demi Idzes karena profilnya cocok dengan kebutuhan tim, yakni bek yang mapan di SerieA.
Sejatinya, Inter Milan, Juventus, Atalanta, Bologna, dan bahkan Napoli juga dikabarkan mengawasi Idzes di bursa transfer musim panas Serie A.
Namun, fokus Suara.com tetap pada dua opsi paling konkret, yakni Fiorentina sebagai tantangan besar untuknya dan Lecce sebagai pilihan paling realistis dengan prospek bermain di tim utama.
Baca Juga: Kapan Timnas Indonesia Main Lagi?
Secara finansial, Lecce kemungkinan menawarkan harga transfer yang lebih rendah, sedangkan Fiorentina perlu bersaing dengan dana besar dari kompetitor top yang juga meminatinya.
Idzes yang dikontrak Venezia hingga 2027 merupakan aset bernilai tinggi yang akan dipagari mahar sekitar 6-7,5juta euro (Rp142,3 miliar).
Analisa Perbandingan Jay Idzes di Fiorentina dan Lecce:
1. Peluang Bertanding & Karier

Bersama Fiorentina, Idzes akan menghadapi kompetisi ketat untuk mendapat tempat utama, tetapi kesempatan tampil di kompetisi Eropa membuka eksposur lebih besar.
Di sisi lain, di Lecce ia hampir pasti jadi starter utama dan pemimpin lini belakang, memaksimalkan waktu bermain dan perannya sebagai kapten.