Masuknya para pemain muda ini ke TNI AD melalui jalur khusus bukan tanpa alasan.
Program ini dirancang untuk memberikan wadah kepada atlet nasional agar tetap mendapatkan ruang aktualisasi dan dukungan penuh dari negara, termasuk dari sisi kesejahteraan dan masa depan pasca karier olahraga.
Pemerintah dan TNI memahami bahwa masa depan atlet tidak selalu cerah ketika pensiun dini datang lebih cepat dari perkiraan.
Dengan menjadikan mereka bagian dari institusi militer, diharapkan para atlet bisa memiliki pegangan yang kuat dan berkontribusi lebih jauh dalam pembangunan bangsa.
Selain itu, adanya sinergi antara TNI dan dunia olahraga dapat membangun kedisiplinan, patriotisme, serta karakter kepemimpinan yang kuat dalam diri atlet.
Kombinasi tersebut tentu akan menjadi aset berharga bagi Indonesia di panggung internasional, baik dalam olahraga maupun pertahanan.
Tradisi Lama yang Terus Dilanjutkan
Fenomena pesepak bola menjadi prajurit bukan hanya sekadar tren, melainkan bagian dari sejarah panjang sepak bola nasional.
Sejak era 70-an hingga kini, banyak pemain yang memilih jalur militer sebagai bentuk pengabdian ganda. Jejak langkah mereka menjadi inspirasi bagi generasi baru bahwa keberhasilan di lapangan tidak menutup kemungkinan untuk melayani negara dengan cara yang berbeda.
Baca Juga: Siapa Emely Nahon? Jay Idzes Versi Timnas Putri Indonesia, Tanah Leluhur 2 Jam dari Jakarta
Langkah empat pemain Timnas U-20 ini pun patut diapresiasi dan menjadi semangat baru bahwa pengabdian bisa datang dalam berbagai bentuk.
Dengan semangat kedisiplinan dan nasionalisme yang tinggi, mereka diharapkan bisa menjadi duta olahraga sekaligus simbol kekuatan bangsa di masa depan.