3 Penyerang Timnas Indonesia yang Terancam Terdepak karena Mauro Zijlstra

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 05 Juli 2025 | 12:56 WIB
3 Penyerang Timnas Indonesia yang Terancam Terdepak karena Mauro Zijlstra
Pemain keturunan calon penyerang baru Timnas Indonesia, Mauro Zijlstra. [IG/@maurozijlstra]

Jika Zijlstra menunjukkan perkembangan cepat di bawah Vanenburg, kans Hokky untuk bersaing bisa semakin mengecil.

Namanya bisa semakin tersingkirkan baik di Timnas senior maupun di Timnas U-23.

Terlebih, jika Hokky tidak bisa membuktikan dirinya layak menjadi juru gedor Timnas U-23 di Piala AFF U-23 2025 nanti.

2. Rafael Struick

Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, mengunggah pesannya yang mengucapkan rasa terima kasihnya untuk Jakarta di media sosialnya. Ucapan terima kasih ini diberikan penyerang berusia 22 tahun itu setelah dirinya masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/25) kemarin. (IG Rafael Struick)
Penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, mengunggah pesannya yang mengucapkan rasa terima kasihnya untuk Jakarta di media sosialnya. Ucapan terima kasih ini diberikan penyerang berusia 22 tahun itu setelah dirinya masuk ke dalam skuad Timnas Indonesia vs China, Kamis (5/6/25) kemarin. (IG Rafael Struick)

Sejak kehadiran Ole Romeny, Struick semakin sulit mendapat kesempatan bermain di Timnas Indonesia.

Hadirnya Zijlstra bisa membuat Struick semakin sulit bersaing, terlebih Zijlstra punya menit bermain lebih banyak di level klub daripada Struick.

Struick kesulitan mendapat menit bermain saat pindah ke Brisbane Roar tahun lalu dan sampai sekarang belum mendapatkan klub baru usai kontraknya tidak diperpanjang.

Zijlstra sendiri tampil cukup konsisten di tim muda FC Volendam. Meski belum menembus tim utama secara penuh, ia mendapat menit bermain reguler di tim U-21 dan dikenal punya naluri mencetak gol yang kuat sebagai penyerang tengah.

Jika Zijlstra mampu menunjukkan performa impresif di ajang U-23 bersama Vanenburg, ia bisa dengan cepat melompati Struick dalam urutan pemilihan striker oleh pelatih senior, Patrick Kluivert.

Baca Juga: Ole Romeny Ngeluh Jelang Piala Presiden 2025, Datang ke Tanah Air Bukan Buat Timnas Indonesia

3. Ramadhan Sananta

Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]
Penyerang Timnas Indonesia Diminta Jangan Terlalu Hormat ke Pemain Asing. [Dok. IG Ramadhan Sananta]

Sananta biasanya menjadi opsi penyerang yang dibawa sejak era Shin Tae-yong dan berlanjut di bawah komando Patrick Kluivert.

Jika nantinya Zijlstra resmi menjadi WNI dan bisa membela Timnas Indonesia, Sananta terancam kehilangan tempatnya sebagai opsi lain di lini depan.

Apalagi Sananta saat ini membela klub asal Brunei Darussalam, DPMM FC, yang berada di liga dengan kualitas relatif lebih rendah dibandingkan dengan kompetisi Belanda tempat Zijlstra berkembang.

Performa Zijlstra yang impresif di Eropa bisa menjadi daya tarik lebih bagi Kluivert untuk memilihnya sebagai pelapis, atau bahkan tandem, bagi pemain utama seperti Rafael Romeny.

Sananta harus bisa membuktikan diri masih layak menjadi opsi penyerang yang dipanggil Kluivert dengan bermain impresif bersama klub barunya, DPMM FC.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI