Hingga saat ini, PSSI masih berfokus membangun fondasi awal berupa pembinaan usia dini dan mencari bakat potensial melalui kerja sama dengan sektor swasta.
Beberapa langkah pembinaan telah dilakukan, misalnya lewat turnamen sepak bola putri usia dini yang digelar oleh Djarum Foundation untuk kategori usia 8 hingga 13 tahun.
Selain itu, PSSI juga mengadakan turnamen Piala Pertiwi untuk kategori usia muda. Meski demikian, kompetisi yang bersifat profesional seperti Liga 1 Putri belum masuk dalam agenda jangka pendek federasi.
Kendala utama yang dihadapi adalah belum adanya klub-klub putri yang siap bertanding secara reguler dalam liga nasional.
Saat ini sebagian besar pemain wanita masih terpusat di Timnas Putri, tanpa dukungan klub-klub profesional yang bisa menampung dan membina mereka sepanjang tahun.
Menurut Erick, pembentukan liga profesional bukan sekadar soal kemauan, tetapi juga kesiapan infrastruktur, klub, dan ekosistem sepak bola wanita di Indonesia.
Ia menekankan bahwa liga pria yang sudah berjalan saat ini pun berawal dari inisiatif klub-klub yang memiliki komitmen kuat membangun kompetisi berjenjang.