Suara.com - Piala Presiden 2025 kembali mencetak sejarah dari segi nilai sponsorship. Salah satu pihak turut andil dalam event ini adalah ASG alias Agung Sedayu Grup yang berperan pecahkan rekor.
Tak hanya menjadi panggung bagi para pemain sepak bola Tanah Air dan klub internasional, Piala Presiden 2025 menandai babak baru dalam pengelolaan industri olahraga nasional.
Total dana sponsor mencapai Rp65 miliar, semuanya murni dari sektor swasta, tanpa menyentuh dana negara sepeser pun.

Angka fantastis ini diumumkan langsung oleh Ketua Steering Committee (SC) Piala Presiden 2025 Maruarar Sirait, Sabtu (5/7/2025).
Rekor ini menjadi capaian tertinggi dalam sejarah turnamen pramusim tersebut, menjadikan Piala Presiden 2025 sebagai turnamen dengan dukungan sponsor swasta terbesar yang pernah digelar di Indonesia.
Agung Sedayu Group (ASG) menjadi salah satu sponsor utama dengan menyuntikkan Rp10 miliar ke dalam pendanaan turnamen.
Ini melengkapi dukungan dari para sponsor besar lainnya seperti Astra, Sinarmas, Adaro, Indofood, dan Gojek.
“Kemudian Agung Sedayu Group, Pak Nono Sampono, silakan Pak. Rp10 miliar,” kata Maruarar Sirait dalam sambutannya saat memaparkan sejumlah sponsor dan besaran dana yang disumbangkan demi suksesnya turnamen ini.
Piala Presiden 2025 digelar 6–13 Juli 2025 di Jakarta dan Bandung. Sudah dua pertandingan berjalan dan berlangsung seru dan menarik.
Baca Juga: Mandul saat Oxford United Lumat Liga Indonesia All-Star, Seperti Apa Statistik Ole Romeny?

Pertandingan pembuka sekaligur opening ceremony mempertemukan Oxford Unite, klub dari kasta kedua Liga Inggris, melawan Liga Indonesia All-Star di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Jakarta pada 6 Juli lalu.
Hasilnya, Oxford United yang diperkuat dua pemain Timnas Indonesia yaitu Ole Romeny dan Marselino Ferdinan menang dengan skor telak 6-3.
Sebelum duel itu, terlebih dahulu dilangsungkan laga Persib Bandung kontra Port FC di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung.
Hasilnya, tuan rumah Maung Bandung ditekuk oleh Port FC dengan skor dua gol tanpa balas. Asnawi Mangkualam, pemain Indonesia yang membela Port FC tampil baik meski tak cetak gol.
Dari sederet nama sponsor utama di Piala Presiden 2025, ASG menarik perhatian karena komitmennya yang konsisten terhadap olahraga, khususnya sepak bola Indonesia.
Tak hanya mengucurkan dana sponsor, ASG melalui entitas seperti PIK2, Oakwood Apartments PIK, dan Sedayu Indo Golf The Links, turut berpartisipasi dalam menyemarakkan acara event ini.
Maruarar atau biasa dipanggil Ara menegaskan, sejak Piala Presiden digelar pertama kali pada 2015, seluruh penyelenggaraan dibiayai penuh oleh sponsor swasta.
Sama sekali tanpa menggunakan dana negara, APBN, APBD, BUMN, maupun BUMD.
“Kami menunjukkan Piala Presiden dari awal sampai sekarang, sejak 2015, tidak pernah memakai uang negara, APBN, APBD, BUMN, dan BUMD. Semuanya dari komersial, dari private sector,” tegasnya.
Pendekatan ini disebut banyak pihak sebagai terobosan penting yang menumbuhkan kepercayaan dunia usaha sekaligus memperkuat fondasi profesionalisme olahraga nasional.
Transparansi menjadi prinsip utama, dana sponsor akan diaudit secara independen, menjamin akuntabilitas publik sekaligus menjadi tolok ukur penyelenggaraan turnamen masa depan.
Berbekal dana sponsor yang terus mengalir, total hadiah turnamen tahun ini naik menjadi Rp11,5 miliar.
Pemenang utama akan menerima Rp5,5 miliar, disusul runner-up Rp3 miliar, peringkat ketiga Rp2 miliar, keempat Rp1 miliar, kelima Rp200 juta, dan keenam Rp100 juta.
“Piala Presiden 2025, juara menerima Rp5,5 miliar. Bermainnya hanya sepekan,” kata Maruarar.
Keberhasilan Piala Presiden 2025 dalam menghimpun dana besar dari sektor swasta dan menyelenggarakan turnamen dengan tata kelola modern menjadi preseden penting bagi masa depan sepak bola nasional.
Dukungan berkelanjutan dari pihak swasta, seperti ASG, membuktikan bahwa industri olahraga di Indonesia memiliki daya tarik komersial dan sosial yang besar asal dikelola dengan profesional dan terbuka.
Turnamen ini bukan hanya pesta sepak bola, tapi juga model keberhasilan pembangunan olahraga tanpa ketergantungan dana negara, dan bisa menjadi rujukan bagi berbagai event olahraga lainnya di Tanah Air.