Patrick Kluivert Cetak Rekor Gila 6 Bulan Melatih Timnas Indonesia, Kenapa?

Kamis, 10 Juli 2025 | 06:49 WIB
Patrick Kluivert Cetak Rekor Gila 6 Bulan Melatih Timnas Indonesia, Kenapa?
Patrick Kluivert cetak rekor gila. Perjalanan Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert mulai menunjukkan hasil positif yang signifikan. Dalam waktu kurang dari enam bulan, eks pemain legendaris Belanda itu mampu membawa skuad Garuda naik 13 peringkat dalam ranking FIFA Timnas Indonesia. [Instagram Patrick Kluivert]

Suara.com - Patrick Kluivert cetak rekor gila. Perjalanan Timnas Indonesia di bawah arahan Patrick Kluivert mulai menunjukkan hasil positif yang signifikan. Dalam waktu kurang dari enam bulan, eks pemain legendaris Belanda itu mampu membawa skuad Garuda naik 13 peringkat dalam ranking FIFA Timnas Indonesia.

Saat ditunjuk sebagai pelatih timnas Indonesia pada 8 Januari 2025, posisi Indonesia masih tertahan di urutan 131 dunia.

Namun kini, Indonesia sudah menempati peringkat 118 dunia, sebuah capaian yang patut diapresiasi.

Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)
Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)

Peningkatan peringkat ini tidak terjadi begitu saja, melainkan melalui perjuangan keras di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Pada FIFA Matchday Maret 2025, Indonesia menghadapi dua lawan tangguh yakni Australia dan Bahrain.

Meskipun sempat mengalami kekalahan telak 1-5 dari Australia yang membuat poin FIFA mereka tergerus sekitar 4,24 poin, Timnas Indonesia bangkit dengan kemenangan tipis 1-0 atas Bahrain.

Hasil ini memberi tambahan 16,57 poin yang membawa Indonesia naik delapan posisi ke peringkat 123 dunia.

Kiprah impresif Timnas Indonesia berlanjut pada laga FIFA Matchday Juni 2025.

Skuad Garuda sukses meraih kemenangan penting atas China dengan skor 1-0 yang menambah 15,05 poin ke koleksi mereka.

Baca Juga: Selamat Tinggal, Kabar Tak Sedap dari Elkan Baggott

Walau setelah itu harus menelan kekalahan besar 0-6 dari Jepang dan kehilangan 3,42 poin, Timnas Indonesia tetap mampu memperbaiki posisi ke urutan 118 dunia.

Patrick Kluivert dalam konferensi pers jelang laga kontra Jepang (pssi.org)
Patrick Kluivert dalam konferensi pers jelang laga kontra Jepang (pssi.org)

Ini menunjukkan bahwa meskipun kalah dari tim kuat seperti Jepang, perolehan poin dari kemenangan atas China masih memberi dampak besar terhadap ranking FIFA.

Perjalanan memperbaiki peringkat belum berakhir. Pada FIFA Matchday September 2025 mendatang, Timnas Indonesia akan menjamu Lebanon dan Kuwait di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.

Bermain di kandang sendiri tentu menjadi modal berharga bagi skuad Garuda.

Ditambah lagi, baik Lebanon maupun Kuwait memiliki ranking FIFA yang cukup tinggi, masing-masing di peringkat 112 dan 138 dunia. Kemenangan atas kedua tim ini berpotensi besar menambah pundi-pundi poin FIFA Indonesia secara signifikan.

Lebih jauh lagi, Indonesia akan menghadapi tantangan yang lebih berat di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Di fase ini, calon lawan Timnas Indonesia berasal dari negara-negara yang menempati ranking jauh di atas Indonesia.

Qatar (53), Arab Saudi (58), Irak (59), dan Uni Emirat Arab (65) adalah beberapa lawan yang sudah menunggu di babak berikutnya.

Sementara itu, Oman yang berada di peringkat 79 kemungkinan besar tidak akan menjadi lawan karena kedua tim sama-sama tergabung di pot 3.

Menurut regulasi yang ada, enam tim yang lolos ke babak keempat akan dibagi ke dalam dua grup yang masing-masing terdiri dari tiga tim.

Hanya juara grup yang akan mendapatkan tiket otomatis menuju putaran final Piala Dunia 2026.

Hal ini menjadikan setiap pertandingan di babak keempat sangat krusial, terutama bagi Timnas Indonesia yang belum pernah tampil di putaran final Piala Dunia sepanjang sejarah.

Jika Timnas Indonesia mampu meraih hasil maksimal pada laga melawan Lebanon dan Kuwait, kepercayaan diri skuad asuhan Kluivert diprediksi semakin meningkat jelang pertarungan melawan tim-tim raksasa Asia.

Selain itu, tambahan poin dari FIFA Matchday September akan memperkuat posisi Indonesia sebagai tim Asia Tenggara dengan ranking tertinggi, bersaing ketat dengan Vietnam dan Thailand.

Perlu diketahui, ranking FIFA tidak hanya bergantung pada kemenangan semata, tetapi juga kualitas lawan yang dihadapi.

Semakin tinggi ranking lawan, maka kemenangan akan memberi tambahan poin yang lebih besar.

Itulah sebabnya kemenangan atas Bahrain dan China berdampak lebih signifikan dibandingkan jika hanya mengalahkan tim-tim dengan peringkat lebih rendah.

Kesuksesan Kluivert mengangkat posisi Timnas Indonesia juga mencerminkan efektivitas strategi yang diterapkannya.

Meski masih dalam proses adaptasi, filosofi bermain yang lebih terorganisasi mulai terlihat dalam performa para pemain Garuda.

Tantangan ke depan tentu tidak mudah, namun tren positif ini menjadi sinyal bahwa Indonesia memiliki peluang untuk bersaing di level tertinggi Asia.

Kini harapan publik Indonesia tertuju pada pertandingan September 2025 mendatang.

Jika berhasil menundukkan Lebanon dan Kuwait, Indonesia tidak hanya berpeluang memperbaiki peringkat, tetapi juga semakin dekat dengan mimpi besar tampil di Piala Dunia 2026.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI