Suara.com - Sekjen PSSI, Yunus Nusi dapat tambahan pemasukan setelah resmi diangkat oleh Menteri BUMN Erick Thohir sebagai komisaris PT Angkasa Pura.
Yunus Nusi diangkat oleh Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai Komisaris Independen PT Angkasa Pura Indonesia (APIA).
Penunjukan ini dilakukan pada 4 Juli 2025, menambah daftar panjang nama-nama baru di lingkungan BUMN.
Diangkat menjadi komisaris PT Angkasa Pura, Yunus Nusi artinya memegang tiga jabatan sekaligus.

Selain dikenal sebagai Sekjen PSSI, Yunus Nusi juga menjadi bagian dari kepengurusan KONI Pusat 2023-2027 pimpinan Marciano Norman.
Yunus Nusi di KONI Pusat menjabat sebagai Wakil Sekjen II. Sementara Sekjen KONI Pusat ialah Lukman Djajadikusuma.
Mengemban tiga jabatan sekaligus, kira-kira berapa gaji dari Yunus Nusi?
Untuk jabatan di KONI pusat, dari penelusuran Suara.com, informasi mengenai gaji pengurus KONI tidak diumumkan kepada publik.
Namun sejumlah sumber menyebutkan bahwa nilai gaji pengurus KONI bervariasi tergantung pada jabatan dan tingkat kepengurusan.
Baca Juga: Eng Ing Eng! Rekam Jejak Sekjen PSSI Yunus Nusi Komisaris Anyar Angkasa Pura
Sementara beberapa daerah memberikan honorarium atau gaji kepada pengurus dan staf KONI, yang dananya bersumber dari APBD.
Misalnya, staf KONI Pekanbaru pernah menerima gaji sekitar Rp 2.3 juta ditambah insentif Rp 350 ribu, sehingga totalnya sekitar Rp 2.650.000.
Sementara untuk jabatannya sebagai Sekjen PSSI, Yunus Nusi seharusnya tidak mendapatkan gaji.
Di aturan PSSI, yang berhak mendapatkan gaji hanya pegawai.
Namun demikian, beberapa tahun lalu, dalam sebuah diskusi, Mantan ketua PSSIyang kini menjabat DPD RI, La Nyala Mattalitti pernah mengatakan bahwa ketua PSSI kala itu, yakni Djohar Arifin mendapatkan gaji sebesar Rp50 juta.
“Kalau Djohar itu sebagai ketum PSSI dapat gaji. Setiap bulan dia itu digaji Rp50 juta,” ungkap La Nyala kala itu.