3 Pemain Keturunan yang Pindah ke Liga 1 di Usia Muda, Rafael Struick OTW Masuk Daftar?

Arief Apriadi Suara.Com
Sabtu, 12 Juli 2025 | 11:41 WIB
3 Pemain Keturunan yang Pindah ke Liga 1 di Usia Muda, Rafael Struick OTW Masuk Daftar?
Liga 1 kembali menjadi destinasi yang dituju oleh para pemain keturunan Indonesia, bahkan saat usia mereka tergolong masih sangat muda. Apakah Rafael Struick akan menjadi salah satu dalam daftar? [Dok. IG/Rafael Struick]

Suara.com - Liga 1 atau kini bernama Liga Super Indonesia, kembali menjadi destinasi yang dituju oleh para pemain keturunan Indonesia, bahkan saat usia mereka tergolong masih sangat muda.

Para pemain keturunan yang sebetulnya dinaturalisasi karena punya pengalaman atau sedang bermain di Eropa, justru kini memilih bermain di negeri sendiri.

Keputusan untuk pindah ke Liga 1 bukan disalahkan, tapi mayoritas publik menyayangkan keputusan mereka yang terlalu cepat.

Dianggap terlalu cepat karena pindah ke Liga 1 saat usia mereka masih sangat muda dan dianggap masih mampu bersaing mendapat tim di Eropa atau liga lain di luar negeri.

Akan tetapi, garis takdir pada akhirnya membawa beberapa pemain keturunan ini mentas di Liga 1 saat usianya masih cukup muda. Siapa saja mereka?

1. Ezra Walian

Ezra Walian (pssi.org)
Ezra Walian (pssi.org)

Menimba ilmu di Ajax Amsterdam dan sempat bermain di Jong Ajax hingga Almere City, dan RKC Waalwijk merupakan latar belakang mentereng dari Ezra Walian.

Saat dinaturalisasi pada 2017 silam, ia juga masih berstatus sebagai pemain Almere City dan bermain di Liga 2 Belanda.

Akan tetapi, dua tahun kemudian Ezra justru memutuskan pindah ke Liga 1 dan bergabung dengan PSM Makassar saat usianya masih 22 tahun.

Baca Juga: Rentetan Nasib Buruk Hantam Elkan Baggot usai 2 Kali Tolak Panggilan Timnas Indonesia

Sejak memutuskan hijrah ke Liga 1, dapat disimpulkan jika Ezra mengalami penurunan performa yang signifikan.

2. Diego Michiels

Pemain Borneo FC Diego Michiels menanggapi kabar yang menyebut dirinya dimirip-miripin dengan pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner. [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]
Pemain Borneo FC Diego Michiels menanggapi kabar yang menyebut dirinya dimirip-miripin dengan pemain Timnas Indonesia, Justin Hubner. [Suara.com/Adie Prasetyo Nugraha]

Diego Michiels juga punya latar belakang yang cukup impresif sebagai pemain keturunan. Ia merupakan pemain binaan akademi Go Ahead Eagles.

Ia juga sempat promosi ke tim utama Go Ahead Eagles pada 2009. Saat dinaturalisasi, Diego Michiels juga sempat masih bermain di sana.

Namun, usai resmi dinaturalisasi pada 2011, Michiels justru memutuskan pindah ke Liga 1 dengan bergabung ke Pelita Jaya.

Usia Diego Michiels saat pindah ke Liga 1 saat itu bahkan baru 20 tahun.

3. Irfan Bachdim

Irfan Bachdim (Instagram/ibachdim)
Irfan Bachdim (Instagram/ibachdim)

Irfan Bachdim memang bukan pemain keturunan yang dinaturalisasi, ia sudah mengantongi paspor Indonesia sejak kecil selain paspor Belanda.

Ketika memasuki usia 17 tahun di mana seseorang akan memiliki kartu tanda penduduk (KTP), dia memilih warga negara Indonesia dan melepas paspor Belanda.

Karir Bachdim di kelompok umur cukup impresif. Ia sempat bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam dan FC Utrecht.

Bachdim juga sempat bermain untuk tim utama Utrecht dan pindah ke FC Haarlem.

Namun saat Bachdim masih berusia 20 tahun, ia memutuskan bergabung dengan Persema Malang. Keputusan ini diambil usai ia membela Timnas Indonesia di Piala AFF 2010.

Rafael Struick Menyusul

Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)
Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)

Masa depan Struick memang menggantung dalam beberapa bulan terakhir usai kontraknya tidak diperpanjang oleh klub Liga Australia, Brisbane Roar.

Minimnya menit bermain yang didapatkan selama membela Brisbane Roar bisa menjadi salah satu faktor utama Struick juga memilih pergi.

Dengan pengalamannya bermain di Belanda bersama ADO den Haag, nyatanya pemain berusia 22 tahun tersebut tidak dilirik oleh klub-klub Eropa.

Maka, keputusan terakhir yang bisa diambil oleh Struick barangkali adalah pergi ke Liga 1 dan bergabung dengan Dewa United yang dikabarkan segera memboyongnya.

Dewa United memang bukan tim kaleng-kaleng di Liga 1 saat ini, tapi keputusan untuk pindah ke Liga 1 saat usianya masih 22 tahun tetap disayangkan.

Kontributor: Aditia Rizki

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI