Mengingat Kembali 3 Alasan Naturalisasi Pemain Keturunan Timnas Indonesia

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 14 Juli 2025 | 14:56 WIB
Mengingat Kembali 3 Alasan Naturalisasi Pemain Keturunan Timnas Indonesia
Jens Raven (Kiri) Saat Melakoni Proses Sumpah WNI di Kantor Kemenkumham, Jakarta. (pssi.org)

Suara.com - Pemain naturalisasi masih menjadi fenomena di sepak bola Indonesia, awalnya untuk memperkuat tim nasional, kini merambah liga lokal.

Sekjen PSSI Yunus Nusi pernah membeberkan alasan gencarnya naturalisasi dilakukan untuk mengejar prestasi.

Menurutnya, Indonesia terhambat masalah sumber daya pemain lokal yang dirasa belum mumpuni.

Hal itu sempat menjadi diskusi alot PSSI dengan para pengamat dan juga pelatih Timnas Indonesia saat itu, Shin Tae-yong.

Namun kini para pemain naturalisasi yang seharusnya memiliki karier di Eropa justru merangsek masuk ke liga lokal.

Bahkan salah satu pemain masih berusia 19 tahun, yakni Jens Ravens yang bergabung dengan Bali United.

Setelah sebelumnya Jordi Amat dan Rafael Struick lebih dulu bergabung dengan klub Super League atau Liga 1, yakni Persija dan Dewa United.

Fenomena inilah yang tengah terjadi dan dialami para pemain naturalisasi Timnas Indonesia.

Mengingat kabarnya masih ada pemain diaspora yang kemungkinan bergabung klub Liga 1 lagi.

Baca Juga: Rekan Jay Idzes Disinggung AFF, Segera Bela Timnas Indonesia

Saat ini masih ada tiga pemain diaspora yang berstatus tanpa klub, yakni Thom Haye, Nathan Tjoe-A-On dan Justin Hubner.

Publik tentu berharap mereka masih bertahan di Eropa dan kembali mengingat alasan naturalisasi dilakukan.

Lantas apa saja alasan naturalisasi pemain dilakukan oleh PSSI? Berikut ini di antaranya.

1. Lolos Piala Dunia

Lolos Piala Dunia menjadi alasan utama masifnya naturalisasi pemain keturunan yang dilakukan PSSI.

Tak cuma menjadi Singa Asia, naturalisasi pemain dilakukan sebagai cara Timnas Indonesia menembus Piala Dunia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI