Suara.com - Bek Timnas Indonesia, Nathan Tjoe-A-On dirumorkan akan melanjutkan karier ke Liga Denmark dengan bergabung ke klub Lyngby Boldklub.
Nathan Tjoe-A-On tidak hanya akan bergabung dengan sebuah klub bersejarah, tetapi juga akan berada di bawah bimbingan seorang juru taktik modern dengan perjalanan karier yang sangat unik, Morten Karlsen.
Morten Karlsen bukanlah pelatih biasa. Ia adalah representasi dari generasi baru pelatih Skandinavia yang menggabungkan filosofi sepak bola proaktif dengan pengalaman internasional.
Perjalanan karier Morten Karlsen tidak seperti pelatih Denmark pada umumnya.

Sebelum kembali ke tanah airnya, Karlsen menempuh jalan yang tidak biasa dengan menjadi pelatih kepala untuk Orange County FC di Amerika Serikat, yang berlaga di kompetisi kasta kedua, USL Championship.
Menurut laporan dari Bold.dk dan Tipsbladet, pengalamannya di Amerika ini sangat membentuk visinya.
Ia belajar mengelola skuad dengan latar belakang budaya yang beragam dan beradaptasi dengan gaya sepak bola yang lebih mengandalkan fisik dan kecepatan.
Pengalaman lintas benua inilah yang memberinya perspektif global, sebuah nilai tambah yang jarang dimiliki pelatih lain di Superliga.
Setelah kembali ke Denmark, ia menjadi asisten pelatih di klub besar AGF Aarhus sebelum akhirnya dipercaya menukangi Lyngby Boldklub, sebuah klub yang dikenal memiliki filosofi kuat dalam pengembangan pemain muda.
Baca Juga: Selebrasi Pacu Jalur Bisa Bawa Petaka Bagi Jens Raven
Filosofi Permainan: Sepak Bola Proaktif dan Berani
Morten Karlsen adalah penganut sepak bola modern.
Tim-tim yang ia tangani dikenal bermain dengan gaya proaktif, berbasis penguasaan bola, dan tidak takut untuk membangun serangan dari lini belakang.
Ia lebih memilih timnya mendominasi permainan daripada bermain reaktif dan menunggu kesalahan lawan.
Filosofi ini sangat cocok untuk pemain seperti Nathan Tjoe-A-On, seorang bek sayap yang memiliki kemampuan teknik di atas rata-rata dan nyaman saat menguasai bola.
Di bawah sistem Karlsen, Nathan tidak hanya akan dituntut untuk bertahan, tetapi juga akan didorong untuk aktif terlibat dalam fase build-up serangan, sebuah peran yang akan memaksimalkan potensi terbaiknya.