Berapa Kali Timnas Indonesia Menang, Kalah dan Seri Lawan Oman, UEA, Irak dan Arab Saudi?

Kamis, 17 Juli 2025 | 12:16 WIB
Berapa Kali Timnas Indonesia Menang, Kalah dan Seri Lawan Oman, UEA, Irak dan Arab Saudi?
Berdasarkan sejarah pertemuan tersebut, jelas terlihat bahwa Timnas Indonesia perlu melakukan persiapan yang lebih matang, terutama saat menghadapi tim-tim dengan kekuatan fisik dan pengalaman turnamen yang tinggi. (AFC)

Suara.com - Timnas Indonesia akan memasuki babak paling krusial dalam perjalanan mereka menuju Piala Dunia 2026 dengan menghadapi lima negara kuat dari kawasan Timur Tengah.

Dalam putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia, Skuad Garuda akan berhadapan dengan Arab Saudi, Qatar, Irak, Uni Emirat Arab, dan Oman.

Pertemuan ini menjadi tantangan besar sekaligus peluang emas untuk membuktikan kemajuan sepak bola nasional di bawah pembinaan modern.

Jika merujuk pada catatan pertandingan selama era Shin Tae-yong, Timnas Indonesia sudah memiliki pengalaman menghadapi empat dari lima calon lawan tersebut.

Pengalaman inilah yang akan menjadi bahan evaluasi dan pembelajaran penting bagi Patrick Kluivert, pelatih baru yang ditunjuk untuk melanjutkan tongkat estafet kepelatihan demi membawa Indonesia tampil di Piala Dunia untuk pertama kalinya.

Qatar menjadi satu-satunya tim dari grup ini yang belum pernah dihadapi oleh Timnas senior selama era Shin Tae-yong.

Meski begitu, pertemuan antara tim U-23 Indonesia dan Qatar di ajang Piala Asia U-23 2024 menjadi kenangan pahit yang tak bisa dilupakan.

Saat itu, Indonesia kalah 0-2 di laga pembuka, menjadi catatan khusus dalam mempersiapkan diri menghadapi sang juara Asia tersebut di level senior.

Berbanding terbalik, Timnas Indonesia menunjukkan performa yang cukup impresif saat menghadapi Arab Saudi.

Baca Juga: Nasib Serupa Timnas Indonesia dan Oman Jelang Drawing Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia

Dalam dua laga terakhir yang berlangsung pada ronde ketiga kualifikasi, Skuad Garuda berhasil menahan imbang 1-1 di pertemuan pertama dan kemudian menang 2-0 di pertemuan kedua.

Hasil tersebut menjadi sinyal positif akan potensi kejutan yang bisa diberikan Indonesia di babak selanjutnya.

Namun, tidak semua lawan bisa dihadapi dengan percaya diri yang sama. Irak sejauh ini menjadi batu sandungan terbesar bagi Timnas Indonesia. Dalam tiga pertemuan terakhir sejak 2023, Timnas selalu menelan kekalahan.

Dimulai dengan kekalahan telak 1-5 pada November 2023, disusul kekalahan 1-3 di Piala Asia 2023, dan kembali kalah 0-2 pada Juni 2024 di laga lanjutan kualifikasi.

Oman dan Uni Emirat Arab juga sempat menjadi lawan Indonesia dalam pertandingan internasional era Shin Tae-yong.

Pertandingan melawan Oman yang terjadi pada 29 Mei 2021 menjadi laga debut Skuad Garuda di bawah pelatih Korea Selatan itu. Sayangnya, laga uji coba tersebut berakhir dengan kekalahan 1-3.

Gol hiburan saat itu dicetak oleh Evan Dimas, sekaligus menjadi satu-satunya gol Indonesia ke gawang Oman sejauh ini.

Sementara itu, Uni Emirat Arab menjadi lawan berat dalam laga pamungkas ronde kedua Kualifikasi Piala Dunia 2022. Pertandingan yang digelar pada 11 Juni 2021 tersebut berakhir dengan kekalahan telak 0-5 untuk Indonesia.

Kekuatan dan kedalaman skuad UEA menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi dengan persiapan ekstra.

Berikut ini adalah rekap hasil pertandingan Timnas Indonesia melawan negara-negara peserta ronde keempat sejak era Shin Tae-yong:

Rekor Pertemuan Timnas Indonesia:

Arab Saudi

5 September 2024: Arab Saudi 1-1 Indonesia

19 November 2024: Indonesia 2-0 Arab Saudi

Irak

16 November 2023: Irak 5-1 Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

15 Januari 2024: Indonesia 1-3 Irak (Piala Asia 2023)

6 Juni 2024: Indonesia 0-2 Irak (Kualifikasi Piala Dunia 2026)

Uni Emirat Arab

11 Juni 2021: Indonesia 0-5 UEA (Kualifikasi Piala Dunia 2022)

Oman

29 Mei 2021: Indonesia 1-3 Oman (Laga Uji Coba)

Catatan Strategis Jelang Ronde Keempat

Berdasarkan sejarah pertemuan tersebut, jelas terlihat bahwa Timnas Indonesia perlu melakukan persiapan yang lebih matang, terutama saat menghadapi tim-tim dengan kekuatan fisik dan pengalaman turnamen yang tinggi.

Kelemahan di sektor pertahanan dan kurangnya konsistensi permainan harus segera dibenahi.

Pengalaman buruk saat melawan Irak dan UEA memberikan pelajaran penting untuk tidak mengulang kesalahan taktik yang sama.

Dengan kehadiran Patrick Kluivert, diharapkan pendekatan taktis yang lebih modern dan pemanfaatan potensi pemain muda yang selama ini digembleng di bawah arahan Shin Tae-yong bisa dimaksimalkan. P

ara pemain seperti Marselino Ferdinan, Rafael Struick, hingga Nathan Tjoe-A-On diharapkan menjadi pilar penting untuk menghadapi babak menantang ini.

Apabila mampu menunjukkan performa konsisten seperti saat melawan Arab Saudi, bukan tidak mungkin Indonesia dapat mencetak sejarah dengan lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.

Dukungan publik, konsistensi pemain, dan strategi yang tepat akan menjadi kunci utama keberhasilan Skuad Garuda di fase ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI