Arab Saudi Aman Banget, Tapi Timnas Indonesia Pernah Dibantai Irak

Kamis, 17 Juli 2025 | 15:17 WIB
Arab Saudi Aman Banget, Tapi Timnas Indonesia Pernah Dibantai Irak
Untuk meraih kemenangan atas Filipina, Shin Tae-yong janji lakukan perubahan dalam skuad timnas Indonesia. (pssi.org)

Suara.com - Timnas Indonesia kembali mendapat tantangan berat dalam perjuangan menuju Piala Dunia 2026. Drawing babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (17/7/2025), menempatkan Indonesia di Grup B bersama dua tim kuat: Irak dan Arab Saudi.

Masuk dari Pot 3, skuad Garuda harus bersaing dengan Irak dari Pot 2 dan Arab Saudi yang berada di Pot 1. Hasil undian ini menghadirkan nuansa déjà vu karena Indonesia sebelumnya sudah menghadapi kedua negara tersebut di babak kualifikasi yang berbeda. Kini, pertemuan itu kembali terjadi di fase yang lebih tinggi dan menuntut performa maksimal.

Pertemuan melawan Irak bukan kali pertama bagi Indonesia. Di putaran kedua kualifikasi, kedua tim bertarung dalam Grup F bersama Vietnam dan Filipina. Hasilnya, Irak tampil dominan dengan menyapu bersih enam laga, termasuk dua kemenangan atas Indonesia.

Marselino Ferdinan saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Irak, 6 Juni 2024 (pssi.org)
Marselino Ferdinan saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Irak, 6 Juni 2024 (pssi.org)

Pada laga pertama di Basra, 16 November 2023, Indonesia tumbang dengan skor telak 1-5. Meskipun Shayne Pattynama sempat memperkecil ketertinggalan di akhir babak pertama, gawang Indonesia tetap kebobolan lima kali melalui gol-gol dari Bashar Resan, Osama Rashid, Youssef Amyn, Ali Al-Hamadi, serta satu gol bunuh diri dari Jordi Amat.

Laga kedua yang berlangsung di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 6 Juni 2024, juga berakhir dengan kekalahan. Timnas Indonesia menyerah 0-2 meskipun tampil di depan pendukung sendiri. Irak tampil konsisten dan menutup putaran kedua sebagai juara grup, sedangkan Indonesia lolos sebagai runner-up.

Kenangan Manis Kontra Arab Saudi

Berbeda dengan pengalaman menghadapi Irak, perjalanan Indonesia melawan Arab Saudi di putaran sebelumnya justru berakhir dengan catatan positif. Kedua negara berada dalam satu grup di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia dan bermain dua kali dengan hasil memuaskan bagi Indonesia.

Laga pertama di Jeddah, 5 September 2024, menjadi bukti semangat juang Timnas Garuda. Indonesia unggul lebih dulu lewat Sandy Walsh sebelum Arab Saudi menyamakan skor menjelang turun minum. Pertarungan berakhir imbang 1-1, hasil yang cukup mengejutkan publik sepak bola Asia.

Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)
Rafael Struick saat membela Timnas Indonesia di laga melawan Arab Saudi (the-afc.com)

Pada pertemuan kedua yang digelar di Jakarta, 19 November 2024, Indonesia tampil menawan. Tim yang masih dipimpin pelatih Shin Tae-yong itu berhasil menang 2-0 atas tim kuat dari Timur Tengah tersebut. Marselino Ferdinand menjadi bintang kemenangan dengan dua golnya di menit ke-32 dan 57. Selebrasi gol kedua Marselino bahkan viral karena ia berlari ke luar lapangan lalu duduk santai di bangku pinggir lapangan di tengah sorotan kamera.

Persiapan Matang Jadi Kunci

Dengan memori pahit dari Irak dan keberhasilan melawan Arab Saudi, Timnas Indonesia menghadapi putaran keempat ini dengan tantangan sekaligus motivasi. Lolos ke fase ini sudah menjadi prestasi tersendiri, namun perjuangan belum usai. Kualitas lawan yang meningkat menuntut strategi matang dan konsistensi di tiap laga.

Baca Juga: Siapa Pelatih Irak? Lawan Timnas Indonesia di Round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026

PSSI dan jajaran pelatih diharapkan mempersiapkan skuad terbaik, mengingat putaran keempat ini menjadi fase krusial sebelum masuk ke babak kelima, di mana impian ke Piala Dunia kian dekat. Indonesia butuh pendekatan taktis, rotasi pemain yang cerdas, dan mental juara untuk bisa bersaing di Grup B.

Lolosnya Timnas Indonesia ke babak keempat Kualifikasi Piala Dunia menjadi bagian dari sejarah panjang sepak bola nasional. Dalam beberapa dekade terakhir, pencapaian ini menjadi yang terbaik sejak era keemasan 1950-an. Dengan dukungan penuh suporter dan pembenahan tim secara menyeluruh, Indonesia bukan tidak mungkin membuat kejutan.

Kini tinggal bagaimana Marselino, Shayne Pattynama, dan rekan-rekannya memanfaatkan setiap kesempatan untuk menunjukkan bahwa Indonesia bukan hanya pelengkap di panggung Asia, tapi siap menjadi kekuatan baru yang patut diperhitungkan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI