Suara.com - Mengupas garis keturunan Miliano Jonathans, pemain keturunan yang santer diberitakan akan dinaturalisasi bersama Mauro Zijlstra.
Nama Miliano Jonathans kembali mengudara setelah dirinya disebut-sebut akan jadi penyerang tambahan Timnas Indonesia untuk ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Winger milik FC Utrecht ini menjadi perbincangan seiring pernyataan dari Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebut pihaknya akan menaturalisasi dua penyerang untuk Timnas Indonesia.

Dua penyerang ini tengah dinaturalisasi menyusul cedera yang menimpa Ole Romeny. Cedera itu membuat penyerang Oxford United tersebut dilaporkan akan absen cukup panjang.
“Tapi ada dua tambahan yang kami sedang seriuskan, dan sepertinya tadi malam, dua-duanya komit untuk bergabung. Ya pemain depan. Bek tengah, kanan, kiri sudah banyak, ya jadi pemain depan lah," ucap Erick.
Dari dua tambahan itu, banyak yang meyakini salah satunya adalah Mauro Zijlstra. Penyerang muda milik FC Volendam ini memang santer diberitakan tengah dalam proses naturalisasi.
Sementara satu nama lainnya belum diketahui. Meski begitu, banyak yang menduga pemain yang akan menyusul Zijsltra itu adalah Miliano Jonathans.
Jonathans, sapaannya, memang sudah lama mengaku terbuka membela Timnas Indonesia. Apalagi dirinya mengaku akan mengambil keputusan untuk dinaturalisasi usai musim 2024-2025 berakhir.
Terlepas dari benar atau tidak dugaannya itu, menarik untuk mengupas garis keturunan Miliano Jonathans. Dari mana darah keturunannya berasal?
Baca Juga: ASEAN U-23 Mandiri Cup 2025: Indonesia Kunci Tiga Poin Usai Kalahkan Filipina

Keturunan Depok
Nama Miliano Jonathans melejit di kalangan pendukung Timnas Indonesia saat dirinya diwawancarai Transfermarkt.
Dalam wawancara itu, Miliano mengaku dirinya memiliki darah Indonesia dari ayahnya yang memiliki keluarga di Depok.
“Nenek dari ayah saya berasal dari Depok dan kemudian pindah ke Belanda,” ucap winger berusia 21 tahun tersebut.
Diketahui, keluarga Miliano bukanlah keluarga sembarangan. Pasalnya, ia lahir dari keluarga dengan Marga Jonathans.
Marga Jonathans sendiri merupakan salah satu dari 12 marga yang terbentuk di Depok dan merupakan keturunan dari budak-budak Cornelis Chastelein.
Jadi, Chastelein memberikan kebebasan dan menjadikan budak-budaknya pemilik lahan di Depok. Singkat cerita, dibuatlah tatanan pemerintahan otonom lokal di wilayah itu.