Suara.com - Meski di atas kertas tergolong berat, Timnas Indonesia justru punya keuntungan penting saat harus berhadapan dengan Irak dan Arab Saudi di babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Hasil drawing pada Kamis (17/7) menempatkan Indonesia bersama dua tim kuat Asia Barat yang sudah cukup dikenal.
Dibanding lawan potensial lain seperti Jepang atau Korea Selatan, Irak dan Arab Saudi lebih familiar bagi skuad Garuda.

Irak adalah lawan yang dihadapi Indonesia di babak kedua, sementara Arab Saudi adalah rival di babak ketiga.
Dalam tiga pertemuan terakhir kontra Irak, Indonesia memang kalah, tapi hasil itu memberikan pelajaran berharga.
Skuad Indonesia kini punya gambaran dan analisis detail terhadap gaya main Irak.
Apalagi sejak kekalahan terakhir, kekuatan Indonesia meningkat drastis dengan masuknya pemain naturalisasi baru.

Nama-nama seperti Calvin Verdonk, Mees Hilgers, Maarten Paes, hingga Emil Audero belum tampil melawan Irak sebelumnya.
Dengan kedatangan mereka, level teknis dan mentalitas skuad Indonesia menjadi jauh lebih kompetitif.
Baca Juga: Gerald Vanenburg Pede Kalahkan Malaysia: Kami Akan Mencoba untuk Menang
Sementara itu, pertemuan dengan Arab Saudi di babak ketiga justru memberikan catatan positif.
Indonesia sukses menahan imbang Arab Saudi di laga tandang dan bahkan menang 2-0 di laga kandang.
Marselino Ferdinan menjadi bintang kemenangan lewat dua golnya yang membungkam skuad Green Falcons.
Dua hasil tersebut jelas jadi modal kepercayaan diri tinggi untuk tim asuhan Shin Tae-yong.
Kemenangan atas Arab Saudi juga membuktikan bahwa Indonesia bisa bersaing di level elite Asia.
Meski tetap harus waspada, kedekatan taktik dan pengalaman jadi senjata Indonesia di fase ini.
Keuntungan ini bukan jaminan lolos, tapi cukup untuk membuat Indonesia tidak inferior.
Dengan persiapan matang dan semangat tinggi, laga kontra Irak dan Arab Saudi bisa jadi momen pembuktian.
Kontributor : Imadudin Robani Adam