Siapa Faris Danish? Bek Malaysia U-23 Siap Jegal Jens Raven

Senin, 21 Juli 2025 | 14:48 WIB
Siapa Faris Danish? Bek Malaysia U-23 Siap Jegal Jens Raven
Bagi Timnas Indonesia U-23, hanya hasil imbang yang dibutuhkan untuk mengunci tiket ke babak empat besar. Sementara itu, Malaysia dihadapkan pada tekanan lebih besar karena wajib mengamankan kemenangan untuk bisa melangkah ke fase berikutnya.

Suara.com - Pertandingan terakhir Grup A Piala AFF U-23 2025 antara Timnas Indonesia U-23 melawan Malaysia U-23 dipastikan akan berlangsung dengan intensitas tinggi. Laga ini menjadi penentu langkah kedua tim menuju babak semifinal, dan atmosfer panas pun sudah mulai terasa menjelang kick-off di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senin malam, 21 Juli 2025.

Bagi Timnas Indonesia U-23, hanya hasil imbang yang dibutuhkan untuk mengunci tiket ke babak empat besar. Sementara itu, Malaysia dihadapkan pada tekanan lebih besar karena wajib mengamankan kemenangan untuk bisa melangkah ke fase berikutnya.

Situasi ini menjadikan pertandingan sebagai duel hidup-mati yang sarat tensi dan strategi.

Di tengah ketegangan menuju laga, Malaysia U-23 mendapat tambahan kekuatan penting yang dapat mengubah jalannya pertandingan.

Dua pemain kunci yang sebelumnya absen karena cedera, yakni Aliff Izan Yuslan dan Faris Danish Mohd Asrul, dipastikan siap tampil dan memperkuat Harimau Muda.

Aliff Izan Yuslan, pemain sayap yang dikenal dengan kecepatan dan agresivitasnya, kembali masuk dalam daftar starter usai pulih dari cedera yang membuatnya absen saat Malaysia menumbangkan Brunei.

Pemain berusia 21 tahun ini bukan nama baru di kancah sepak bola Malaysia, bahkan telah mencatat debut bersama timnas senior.

Ia dikenal sebagai sosok penyerang sayap yang lincah dan mampu menciptakan peluang dari sisi lapangan, sebuah ancaman serius bagi lini belakang Indonesia.

Sementara itu, Faris Danish Mohd Asrul, bek kiri andalan Malaysia, juga sudah kembali bugar dan siap menempati posisinya di sisi pertahanan.

Baca Juga: 4 Pemain Timnas Malaysia U-23 yang Sudah Kantongi Caps Senior, Wajib Diwaspadai

Selain solid dalam bertahan, Faris dikenal piawai dalam membantu serangan melalui overlap dan crossing akurat yang bisa membuka celah di pertahanan lawan.

Kehadirannya berpotensi menambah dinamika permainan Malaysia yang mengandalkan kecepatan dan serangan dari sayap.

Kembalinya dua pemain ini membuat kombinasi serangan Malaysia semakin komplet, terlebih dengan Haykal Danish sebagai motor lini tengah yang konsisten sepanjang turnamen.

Haykal, Aliff, dan Faris diperkirakan menjadi trio kunci dalam membongkar pertahanan Indonesia yang sejauh ini tampil solid tanpa kebobolan dari dua laga awal.

Namun, keunggulan Indonesia dalam produktivitas gol dan pertahanan masih menjadi modal berharga. Tim besutan pelatih Indra Sjafri tersebut tampil impresif dan konsisten, dengan koordinasi lini belakang yang kokoh serta serangan yang efektif.

Meski hanya membutuhkan hasil imbang, Indonesia tetap dituntut waspada karena tekanan Malaysia akan sangat intens sejak menit pertama, terutama dengan motivasi tambahan dari pemain-pemain yang baru pulih tersebut.

Situasi ini juga menjadi ajang pembuktian bagi Indonesia untuk menunjukkan karakter juara.

Dengan dukungan penuh suporter di Gelora Bung Karno dan performa meyakinkan di laga sebelumnya, Garuda Muda memiliki peluang besar untuk melangkah lebih jauh.

Namun, strategi dan fokus menghadapi serangan sayap Malaysia menjadi faktor krusial yang harus diperhatikan.

Piala AFF U-23 memang bukan hanya soal rivalitas, tetapi juga menjadi panggung untuk para pemain muda menunjukkan kualitas mereka di level Asia Tenggara.

Banyak pihak menilai laga ini bisa menjadi salah satu pertandingan terbaik di fase grup karena mempertemukan dua kekuatan besar yang sama-sama memiliki ambisi tinggi.

Dalam konteks turnamen, Malaysia tentu tak akan menyia-nyiakan kesempatan untuk menurunkan skuad terbaik mereka.

Dengan catatan statistik dan kekuatan individu yang kembali komplet, pertandingan ini bisa menjadi ujian terberat bagi Garuda Muda sejauh turnamen berjalan.

Sementara Indonesia, di tengah peluang besar untuk lolos, perlu menjaga fokus dan tidak terpancing permainan agresif lawan.

Peluang menang tetap terbuka lebar, tetapi hanya bisa diraih dengan kerja sama tim, disiplin taktik, dan konsentrasi penuh sepanjang laga.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI