Jika sebelumnya laga melawan Brunei Darussalam hanya dihadiri sekitar 2.000 penonton, dan melawan Filipina meningkat menjadi 8.000, maka laga malam ini dipenuhi lautan merah-putih yang siap menggetarkan stadion demi satu misi, mengalahkan Malaysia.
Pertandingan ini menjadi lebih dari sekadar duel grup. Ini adalah pertarungan harga diri, yang menjadi simbol tekad dan semangat para pemain muda Indonesia dalam menegaskan siapa raja sepak bola ASEAN di level U-23.