2 Fakta Menarik Timnas Indonesia U-23 Gagal Bungkam Malaysia, No.1 Jadi Sorotan

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 22 Juli 2025 | 14:29 WIB
2 Fakta Menarik Timnas Indonesia U-23 Gagal Bungkam Malaysia, No.1 Jadi Sorotan
Pesepak bola Timnas Indonesia U-23 Victor Benjamin berebut bola dengan pemain Malaysia U-23 dalam pertandingan penyisihan Grup A Piala AFF U-23 2025 di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), Senayan, Jakarta, Senin (21/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pertahanan Indonesia cukup solid dan disiplin, terutama di babak pertama yang minim ancaman berarti dari tim lawan.

Skuad Malaysia yang tampil keras tercatat melakukan 11 pelanggaran, dan pertandingan pun diwarnai tujuh kartu kuning yang dikeluarkan wasit.

Kedisiplinan lini belakang Malaysia, terutama kuartet Shafizan, Ubaidullah, Aysar, dan Aiman, juga menjadi faktor penting mereka bisa menjaga gawang tetap perawan.

Namun dominasi Indonesia secara keseluruhan tetap mencuri perhatian.

Garuda Muda mencatatkan 500 operan dengan akurasi mencapai 89 persen, jauh di atas Malaysia yang hanya mencatat 227 operan dengan akurasi 73 persen.

2. Gerald Vanenburg Tetap Puas
Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23. (Instagram/geraldvanenburgofficial)
Gerald Vanenburg, pelatih Timnas Indonesia U-23. (Instagram/geraldvanenburgofficial)

Walau hanya bermain imbang dan tak mencetak gol, hasil ini menunjukkan ketangguhan mental Timnas Indonesia U-23.

Tekanan besar dari ribuan pendukung di SUGBK, absennya pemain kunci, dan gaya main keras dari Malaysia tak membuat Garuda Muda kehilangan fokus.

Pelatih Gerald Vanenburg tetap tenang dan sukses menjaga struktur tim tetap solid.

“Kami tampil sesuai rencana. Beberapa peluang gagal dimaksimalkan, tapi saya bangga dengan cara anak-anak menjaga mentalitas,” kata Vanenburg seusai pertandingan.

Baca Juga: Jens Raven Curhat Kondisi Lututnya Usai Lawan Malaysia, Bisa Main di Semifinal?

Meski Malaysia mencoba bermain lebih agresif di babak kedua, pertahanan Indonesia tetap mampu menjaga ritme.

Kedisiplinan dan kerja keras menjadi kunci utama Garuda Muda lolos sebagai juara grup.

Absennya Arkhan Fikri memang terasa di lini tengah. Sebagai pengatur serangan, ketidakhadirannya membuat distribusi bola ke depan sedikit tersendat.

Alhasil, Indonesia lebih banyak membangun serangan dari sisi sayap, salah satunya lewat umpan panjang dan lemparan jauh Robi Darwis yang cukup merepotkan pertahanan lawan.

Namun secara keseluruhan, penampilan Indonesia tetap menunjukkan bahwa mereka punya kedalaman skuad dan kemampuan bertahan dalam kondisi sulit.

Hasil ini bukan hanya soal skor, tapi juga pembuktian bahwa Indonesia siap melangkah lebih jauh di turnamen ini.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI