Suara.com - Klub Al-Qadsiah resmi mengumumkan perekrutan sensasional, Mateo Retegui, dari Atalanta dengan mahar fantastis €65 juta atau sekitar Rp1,23 triliun.
Transfer ini bukan hanya menjadi salah satu yang termahal dalam sejarah Saudi Pro League, tetapi juga mengirimkan pesan yang sangat kuat.
Al-Qadsiah tidak datang untuk menjadi penggembira; mereka datang untuk menantang hegemoni.
Keputusan Retegui untuk meninggalkan panggung elite Serie A setelah musim yang fenomenal bersama Atalanta juga menjadi perbincangan utama, menandai eksodus terbaru bintang top Eropa ke Timur Tengah.
![Siapa Mateo Retegui? Striker Italia yang Pindah ke Arab dengan Mahar Rp1 T [Instagram Mateo Retegui]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/22/68233-mateo-retegui.jpg)
Transformasi di Bergamo: Saat 'El Tanque' Meledak di Tangan Gasperini
Di bawah gemblengan pelatih Gian Piero Gasperini di Atalanta, Retegui bertransformasi dari sekadar striker bagus menjadi salah satu predator paling mematikan di Italia.
Laporan dari media olahraga terkemuka Italia, La Gazzetta dello Sport, secara konsisten memuji bagaimana sistem permainan Atalanta yang menuntut fisik dan intensitas tinggi berhasil memaksimalkan seluruh potensi Retegui.
Ia menjadi titik fokus serangan yang sempurna, berhasil mencatatkan lebih dari 22 gol di semua kompetisi, sebuah catatan luar biasa yang membuatnya menjadi properti terpanas di bursa transfer.
Bulldozer di Kotak Penalti
Baca Juga: Pecahkan Rekor Transfer, Mateo Retegui Jadi Pemain Termahal Italia usai Gabung Klub Arab Saudi
Mateo Retegui memiliki julukan yang sangat menggambarkan gaya mainnya: "El Tanque" (Si Tank).
Ia bukanlah striker yang akan menari-nari melewati tiga bek dengan dribel indah. Ia adalah sebuah bulldozer, seorang penyelesai akhir yang brutal dan efektif.
Kekuatan Fisik Superior: Atributnya yang paling menonjol adalah kekuatan tubuhnya. Ia sangat sulit dijatuhkan, mampu menahan bola (hold-up play) sambil dikawal ketat oleh bek lawan, memberikan ruang bagi rekan-rekannya untuk maju.
Finisher Kejam: Di dalam kotak penalti, ia adalah pembunuh berdarah dingin. Ia memiliki tembakan kaki kanan yang sangat keras dan akurat.
Namun, senjata utamanya adalah kemampuan duel udara. Postur dan agresivitasnya membuatnya menjadi ancaman nomor satu dalam situasi umpan silang dan bola mati.
Kerja Keras Tanpa Henti: Sesuai dengan tuntutan Gasperini, Retegui adalah seorang presser yang tak kenal lelah.