Suara.com - Luke Shaw secara terang-terangan memberikan dukungan penuh terhadap langkah tegas pelatih anyar Manchester United, Ruben Amorim, yang berani merombak skuad demi menciptakan suasana tim yang lebih sehat dan profesional.
Bek kiri andalan Setan Merah itu menilai pendekatan tanpa kompromi Amorim sangat dibutuhkan untuk mengakhiri era ruang ganti yang ia sebut sudah terlalu lama "toksik".
"Selama beberapa tahun terakhir, suasana di sini sering kali sangat negatif. Lingkungannya bisa sangat toksik, sama sekali tidak sehat," ujar Shaw kepada BBC, Senin (30/7).
Menurut Shaw, Manchester United membutuhkan perubahan besar, bukan hanya dari segi taktik di lapangan, tetapi juga kultur di balik layar.
![Bek sayap Manchester United, Luke Shaw (kanan). [ADRIAN DENNIS / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/26/98271-luke-shaw-manchester-united.jpg)
Ia menyambut baik keputusan Amorim yang tak segan ‘menendang’ pemain-pemain yang dianggap tak cocok atau tidak berkomitmen terhadap filosofi tim.
"Kami membutuhkan lingkungan yang sehat, positif, penuh energi baik, dan kebahagiaan. Ketika Anda memiliki semua itu, Anda merasa bebas dan bisa lebih mengekspresikan diri di lapangan," lanjut Shaw.
Sejak ditunjuk sebagai pelatih United pada November 2024, Ruben Amorim memang dikenal membawa aura baru ke Old Trafford.
Ia langsung menunjukkan ketegasan, termasuk dengan mencoret nama-nama besar seperti Marcus Rashford yang kini dipinjamkan ke Barcelona, dan Alejandro Garnacho yang santer dikabarkan bakal dilepas ke Chelsea atau Aston Villa.
Shaw menyebut langkah tersebut sebagai sinyal tegas dari Amorim bahwa tidak ada tempat bagi pemain yang setengah hati di klub sebesar Manchester United.
Baca Juga: Pramusim Asia 2025: Marcus Rashford Debut, Barcelona Kalahkan Vissel Kobe
![Ruben Amorim Bikin Pernyataan Kontroversial, Strategi Transfer atau Bluffing? [Tangkap layar Instagram]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/28/43902-ruben-amorim.jpg)
"Ruben menuntut banyak hal. Mentalitas adalah kunci. Dia sering membicarakannya dan menuntut 100 persen dari kami, tidak kurang dari itu," tambah Shaw.
Sebagai pemain senior, Shaw merasa bertanggung jawab untuk menjadi contoh dan membantu menciptakan atmosfer kerja yang lebih profesional.
Ia menyiratkan bahwa perombakan skuad ini adalah langkah strategis demi mengembalikan United ke masa kejayaan, usai musim lalu finis di posisi 15 Premier League dan gagal angkat trofi di final Liga Europa.
Kendati mendukung penuh visi Amorim, posisi Shaw sendiri tak bisa dibilang aman.
Persaingan di sisi kiri pertahanan kini lebih ketat, dengan kehadiran talenta muda seperti Patrick Dorgu dan Diego Leon, serta Diogo Dalot yang cukup konsisten di formasi 3-4-2-1 andalan Amorim.
Namun, Amorim memberikan sinyal bahwa Shaw masih masuk dalam rencananya, selama mampu menunjukkan kualitas dan etos kerja tinggi.