Suara.com - Timnas Indonesia U-23 kembali bersiap menghadapi tantangan besar yang menanti di SEA Games 2025 yang akan berlangsung di Thailand.
Hasil dari turnamen sebelumnya di Piala AFF U-23 2025 membuat evaluasi menyeluruh terhadap skuad Garuda Muda menjadi sebuah keharusan.
Meskipun berhasil menembus partai final, Timnas Indonesia U-23 harus puas menjadi runner-up setelah dikalahkan Vietnam dengan skor tipis.
Dalam ajang tersebut, skuad Garuda Muda sebetulnya memiliki banyak keuntungan, termasuk dukungan penuh dari suporter Indonesia.

Namun, kenyataan bahwa Timnas Indonesia U-23 tidak mampu mengunci gelar juara membuka mata bahwa masih ada kekurangan di sektor teknis.
Salah satu isu paling mencolok dari kegagalan di Piala AFF U-23 2025 adalah terbatasnya kedalaman skuad Garuda Muda.
Untuk menghadapi SEA Games 2025, langkah realistis yang harus diambil adalah memanggil pemain abroad Timnas Indonesia.
Pemanggilan pemain abroad bukan hanya sebatas kebutuhan, tetapi juga langkah strategis untuk meningkatkan kualitas skuad Garuda Muda.
SEA Games 2025 akan digelar pada Desember mendatang, dan ini menjadi momentum tepat untuk menyatukan kekuatan terbaik.
Baca Juga: Kiper Keturunan Bali Pasang Bendera Merah Putih: Ibu Saya Berdarah Jawa-Jepang
Marselino Ferdinan merupakan salah satu pemain abroad Timnas Indonesia yang potensial untuk memperkuat Garuda Muda.

Saat ini pemain dengan harga pasaran Rp 5,21 miliar tengah menjalani pemulihan cedera yang ia alami usai tampil di Piala Presiden 2025 bersama klubnya.
Status Marselino di Oxford United juga belum pasti, namun manajer Gary Rowett membuka peluang peminjaman pemain tersebut.
Dengan negosiasi yang baik, Marselino bisa kembali memperkuat Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025.
Apalagi, Marselino punya sejarah manis membawa Timnas Indonesia U-23 meraih medali emas di SEA Games 2023.
Nama lain yang sangat layak dipanggil adalah Justin Hubner, yang kini membela Fortuna Sittard di Eredivisie Belanda.
Meski baru bergabung, PSSI dapat melakukan pendekatan agar sang pemain bisa dipinjam selama dua pekan kompetisi.
Agenda Fortuna Sittard di bulan Desember 2025 memang cukup padat, tetapi peluang untuk peminjaman tetap terbuka.
![Kapten Timnas Indonesia U-23, Kadek Arel. [Dok. KitaGaruda]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/30/38059-kapten-timnas-indonesia-u-23-kadek-arel.jpg)
Dengan postur dan karakter bermainnya, Hubner dinilai sangat cocok memimpin lini belakang skuad Garuda Muda.
Pengalaman bermain di Eropa menjadikan Hubner salah satu aset penting untuk Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025.
Sementara itu, Welber Jardim juga menjadi nama abroad yang patut dipertimbangkan oleh PSSI dan pelatih.
Sebelum dipanggil, Welber dijadwalkan memperkuat Timnas Indonesia U-20 dalam ajang Piala Dunia U-20 2025 di Qatar.
Jika tampil gemilang di sana, Welber Jardim dapat diandalkan sebagai bek kiri utama Timnas Indonesia U-23.
Kualitas Welber tidak hanya di aspek teknis, tetapi juga kepemimpinan yang membuatnya bisa menjadi panutan di lini belakang.

Skuad Garuda Muda akan sangat terbantu jika memiliki pemain-pemain abroad yang terbiasa dengan atmosfer kompetisi luar negeri.
SEA Games 2025 bukan hanya tentang prestise, tapi juga soal menciptakan generasi kuat untuk masa depan Timnas Indonesia U-23.
Mengandalkan talenta dari dalam negeri saja belum cukup jika target utama adalah merebut medali emas dari tangan lawan.
Pemanggilan pemain abroad Timnas Indonesia menjadi langkah realistis untuk membentuk tim yang seimbang dan tangguh.
Apalagi, lawan-lawan seperti Thailand dan Vietnam telah lebih dulu memanfaatkan pemain luar negeri yang berpengalaman.
Skuad Garuda Muda kini butuh sinergi antara pemain lokal dengan para abroad yang punya jam terbang tinggi.
Marselino Ferdinan, Justin Hubner, dan Welber Jardim menjadi contoh bahwa pemain abroad bisa jadi solusi nyata.
Namun PSSI perlu melakukan pendekatan diplomatis agar klub-klub pemilik tidak keberatan melepas pemain mereka.
Jendela waktu SEA Games 2025 yang berada di luar kalender FIFA membuat pemanggilan pemain abroad sedikit rumit.
Maka dari itu, negosiasi yang tepat waktu sangat penting agar para pemain bisa dilepas tanpa mengganggu klub.
Selain itu, komunikasi antara pelatih kepala dengan pelatih klub asal pemain abroad harus terjalin dengan baik.
Langkah-langkah teknis tersebut akan menentukan apakah pemain abroad bisa benar-benar bergabung atau tidak.
SEA Games 2025 akan jadi ujian besar bagi Garuda Muda setelah kegagalan tipis di Piala AFF U-23 2025.
PSSI dan pelatih tidak bisa lagi berspekulasi dengan hanya mengandalkan potensi semata.
Prestasi dibangun dari perencanaan matang, dan salah satunya lewat pemanggilan pemain abroad Timnas Indonesia.
Ketiga nama yang disebutkan merupakan investasi jangka pendek sekaligus jangka panjang untuk Timnas Indonesia U-23.
Kini tinggal menunggu bagaimana respon klub, kondisi pemain, dan kebijakan dari federasi.
Skuad Garuda Muda sudah membuktikan bisa bersaing, tinggal selangkah lagi menuju dominasi di Asia Tenggara.
Namun langkah itu hanya bisa diraih bila ada kombinasi yang kuat antara talenta lokal dan pemain abroad.
SEA Games 2025 bisa menjadi titik balik bagi masa depan sepak bola muda Indonesia.
Kekalahan dari Vietnam harus jadi pelajaran penting yang tidak boleh diabaikan begitu saja.
Jika ingin lebih dari sekadar finalis, Garuda Muda harus berubah menjadi skuad yang siap secara teknis dan mental.
Kehadiran Marselino, Hubner, dan Welber bisa menjadi pemicu perubahan besar dalam permainan Timnas Indonesia U-23.
Waktu masih cukup untuk membentuk skuad terbaik, tapi tidak bisa disia-siakan dengan eksperimen yang tidak perlu.
Kini saatnya mengambil keputusan berani demi kemajuan dan kejayaan Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025.