Suara.com - Dunia sepak bola diguncang kabar mengejutkan dari Prancis. Bintang Paris Saint-Germain (PSG) dan pahlawan timnas Maroko, Achraf Hakimi, kini berada di titik terendah dalam kariernya.
Alih-alih berlaga di lapangan hijau, bek kanan berusia 26 tahun itu justru terancam mendekam di balik jeruji besi hingga 15 tahun.
Ancaman hukuman berat ini mencuat setelah Kejaksaan Nanterre, Prancis, secara resmi menuntut agar Hakimi diadili di pengadilan pidana. Tuntutan ini menjadi babak baru yang krusial dalam kasus dugaan kekerasan seksual yang menjeratnya sejak Februari 2023.
Berdasarkan laporan media Prancis, Le Parisien, pada Jumat (1/8/2025), jaksa telah mengajukan dakwaan akhir yang dapat menyeret sang pemain ke meja hijau.
"Berdasarkan dakwaan akhir yang ditandatangani pada 1 Agustus, kantor kejaksaan Nanterre menuntut agar pesepak bola timnas Maroko berusia 26 tahun itu dituntut di pengadilan pidana. Dia diduga melakukan kekerasan seksual terhadap seoran wanita di rumahnya pada Februari 2023 di dekat Paris," sebut pernyataan resmi Kejaksaan Nanterre.
Kasus yang berpotensi menghancurkan karier cemerlang Hakimi ini bermula dari laporan seorang wanita berusia 24 tahun.
Wanita tersebut mengaku menjadi korban kekerasan seksual di kediaman pribadi Hakimi di Boulogne-Billancourt, sebuah kawasan elit di dekat Paris.
Menurut laporan, korban pada awalnya tidak berniat mengajukan tuntutan hukum resmi. Namun, ia memilih untuk memberikan pernyataan kepada pihak kepolisian di Nogent-sur-Marne, yang kemudian memicu penyelidikan mendalam.
![Pemain PSG, Achraf Hakimi diganjar kartu merah dalam laga Liga Prancis kontra Lorient di Parc des Princes, Paris, Minggu (30/4/2023) malam WIB. [Alain JOCARD / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/05/01/77371-achraf-hakimi-psg.jpg)
Pihak berwenang menanggapi laporan ini dengan serius, hingga akhirnya Hakimi diperiksa sebagai tersangka pada Maret 2023 dan menjalani proses konfrontasi dengan terduga korban pada akhir tahun yang sama.
Baca Juga: PSG Frustasi! Luis Enrique Diduga Tampar Joao Pedro di Final Piala Dunia Antarklub
Sejak awal, Achraf Hakimi dengan tegas membantah seluruh tuduhan yang dialamatkan kepadanya. Melalui kuasa hukumnya, Fanny Colin, Hakimi mengklaim bahwa dirinya adalah korban dari upaya pemerasan.
"Klien saya tidak bersalah, dan kami yakin keadilan akan membuktikan hal itu,” ujar Colin dalam sebuah pernyataan yang dikutip media Maroko, Marroco World News, pada 1 Maret 2023.
Meskipun proses hukum terus berjalan dan bayang-bayang hukuman penjara menghantui, Hakimi tetap aktif bermain untuk PSG, termasuk dalam ajang Piala Dunia Antarklub 2025 baru-baru ini.
Sikap klub raksasa Prancis itu pun menjadi sorotan, karena hingga kini PSG belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait kasus hukum serius yang menimpa salah satu pemain andalannya.
Kasus ini menjadi ujian berat bagi Hakimi, yang dikenal sebagai salah satu bek kanan terbaik dunia, dengan sorotan tajam dari jutaan pasang mata penggemar sepak bola global.