Suara.com - PSM Makassar dan Semen Padang tercatat masih dalam sanksi FIFA jelang bergulirnya Super League 2025/2026. Menanggapi persoalan itu, Direktur Utama I.League Ferry Paulus tetap santai.
Bukan tanpa alasan, karena Ferry Paulus menyebut permasalahan yang membuat kedua tim tersebut disanksi sudah beres. Alhasil, hanya tinggal menunggu waktu banned kedua tim dicabut.
Sekadar informasi, buntut banned FIFA itu, PSM dan Semen Padang terancam tidak bisa mendaftarkan pemain baru untuk Super League 2025/2026.
Ini biasanya terjadi setelah klub bermasalah dengan pemain seperti sengketa keuangan serta regulasi lainnya.
Ferry Paulus, yakin bahwa permasalahan PSM dan Semen Padang dengan FIFA bakal selesai dalam waktu dekat. Sehingga kedua tim itu bisa mendaftarkan pemainnya.
"Banned FIFA ini sebenarnya dari semua klub totalnya ada enam, bahkan tujuh. Secara bertahap memang sudah melakukan penyelesaian," kata Ferry Paulus kepada awak media.
"Harusnya 1–2 hari ini akan selesai karena memang ketika permasalahan ini diselesaikan, masih ada proses lagi yang harus dicabut oleh FIFA. Saya kira tinggal tunggu waktu saja," jelasnya.
Sebelumnya, penasihat Semen Padang Andre Rosiade melaporkan permasalahan timnya dengan mantan pemain sudah beres.
Pihaknya bahkan bersurat kepada FIFA meminta supaya sanksi lekas dicabut.
Baca Juga: Sulthan Zaky Sampaikan Perpisahan Menyentuh Jelang Berkarier di Liga Kamboja
"Seluruh kewajiban Semen Padang ke mantan pemain sudah dilunaskan pada Jumat, 1 Agustus 2025. Pada sore harinya, sudah dikirimkan email pemberitahuan ke FIFA," ujar Andre dalam akun Instagramnya.
"Insyallah Senin atau Selasa 4-5 Agustus 2025 banned FIFA terhadap Semen Padang sudah dicabut. Klub kebanggaan urang awak siap mengikuti kompetisi. Ayo bangkit Semen Padang. Buat bangga ranah minang," tulisnya.
Adapun Super League 2025/2026 akan dimulai pada 8 Agustus mendatang.
Duel antara Persebaya Surabaya kontra PSIM Yogyakarta di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya ditunjuk sebagai seremonial pembuka.