Persija Ketar-ketir, Pramono Akui JIS Jadi Rebutan, Singgung PSSI

Arief Apriadi Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 15:00 WIB
Persija Ketar-ketir, Pramono Akui JIS Jadi Rebutan, Singgung PSSI
Jakarta International Stadium (JIS) jadi kandang Persija Jakarta di BRI Liga 1 2024-2025. [Dok. Persija]

Suara.com - Jakarta International Stadium (JIS) kini menjadi primadona yang diperebutkan banyak pihak. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, mengungkapkan bahwa stadion berstandar FIFA tersebut kini tengah diminati banyak institusi, mulai dari federasi sepak bola hingga promotor konser musik kelas dunia.

Persija Jakarta diketahui menjadikan JIS sebagai kandang untuk kompetisi Super League 2025/2026. Namun, sebagai venue yang dimiliki pemerintah provinsi, pihak-pihak lain yang ingin menyewa pun diperbolehkan.

Bahkan PSSI dikabarkan tertarik menjadikan stadion megah itu sebagai markas Timnas Indonesia.

Situasi itu bikin nasib Persija Jakarta perihal markas tim kembali menimbulkan tanda tanya.

"Kita beri kemudahan orang untuk ke JIS, kita setengah paksa Jakpro untuk bekerja sama dengan Persija. Sekarang ini yang namanya JIS begitu ramai. Semua orang kemudian datang bicara tentang JIS. Bahkan PSSI pun mau menjadikan JIS sebagai homebase-nya," kata Pramono Anung.

Pernyataan tersebut membuat posisi Persija sebagai pengguna utama stadion menjadi tak aman. Pasalnya, selain Persija dan PSSI, promotor musik global, termasuk konser K-pop, juga mengincar JIS sebagai venue utama.

Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat kegiatan susur sungai di Jakarta, Kamis (31/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]
Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung saat kegiatan susur sungai di Jakarta, Kamis (31/7/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]

Padahal, kondisi rumput di stadion yang berlokasi di Jakarta Utara itu sangat bergantung pada intensitas pemakaian.

"Bahkan konser-konser K-pop dan macem-macem sudah banyak yang daftar di JIS. Sekarang antara Persija sama K-pop yang mau berebut, karena apa persoalannya di rumput. Rumputnya perlu waktu untuk merenovasi dan sebagainya," jelas Pramono.

Selain penggunaan, kini pengelolaan JIS pun menjadi rebutan. Menurut Pramono, sudah ada pihak-pihak swasta yang menyatakan minat secara langsung untuk mengambil alih manajemen stadion dari tangan BUMD PT Jakarta Propertindo (Jakpro), yang selama ini mendapat penugasan mengelola aset tersebut.

Baca Juga: Belum Tertutup, Ini Syarat Persija Jakarta Bisa Hadapi Persib Bandung di JIS

"Tiba-tiba JIS-nya sudah ada yang mau, udah, 'saya manajemennya aja, saya kasih duit segini', betul nggak Pak Dirut? Saya bilang silahkan, yang begini-begini menjadi keputusannya Dirut dan jajaran," kata Pramono.

Beberapa hari sebelumnya, dalam kesempatan berbeda, Pramono juga menegaskan bahwa tingginya minat terhadap JIS tak terlepas dari rencana pembangunan infrastruktur penunjang, termasuk jembatan ke Ancol dan pemanfaatan stadion untuk kegiatan masyarakat. Ia pun mengakui akan mengubah model pengelolaan Jakpro agar lebih sehat secara bisnis.

"Saya tidak mau lagi ada BUMD yang dibuat hanya untuk kepentingan jangka pendek atau BUMD yang dibuat untuk penugasan, karena itu tidak membawa kesehatan bagi BUMD itu sendiri," tegas Pramono di kawasan Stasiun BNI City, Jakarta Pusat, Kamis (31/7/2025).

Lebih lanjut, ia menyebut bahwa Jakpro selama ini terbebani berbagai penugasan besar—termasuk JIS dan Velodrome—yang justru menghambat performa perusahaan.

"Maka, tidak ada lagi misalnya penugasan Jakpro untuk JIS, Jakpro untuk Velodrome, Jakpro untuk apa lagi. Ya, sekarang tidak jadi masalah. Tapi kalau kemudian tidak diselesaikan, bisa menjadi masalah," tandasnya.

Di tengah tingginya minat terhadap JIS, nasib Persija sebagai klub ibu kota bisa dibilang rawan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI