Suara.com - Perburuan klub baru gelandang andalan Timnas Indonesia, Thom Haye menemui jalan buntu yang tak terduga.
Harapan untuk melihatnya kembali berseragam NAC Breda harus kandas setelah sang pelatih dikabarkan menolak rencana reuni tersebut.
Situasi ini membuat membuat masa menganggur Thom Haye semakin panjang.
NAC Breda, yang musim lalu berhasil selamat dari jeratan degradasi dengan finis di peringkat ke-15 Eredivisie, memang tengah gencar memperkuat skuad terutama di lini tengah.
Nama Thom Haye pun santer dikaitkan dengan klub berjuluk Parel van het Zuiden itu dalam beberapa minggu terakhir.
Skenario itu tampak ideal mengingat The Professor pernah membela klub tersebut pada periode 2020 hingga 2022.
Namun, media ternama Belanda Voetbal International melaporkan bahwa pintu reuni tersebut telah tertutup.

Manajemen klub dilaporkan tidak ingin membawa pulang Thom Haye, dengan penolakan utama datang dari sang pelatih, Carl Hoefkens.
"Perekrutan baru untuk Thom Haye tampaknya tidak mungkin," tulis laporan Voetbal International.
Baca Juga: Potensi Kombinasi Skuad Super Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Asia U-23 2026
"Nama mantan gelandang NAC tersebut sering dikaitkan dengan klub dan jauh lebih murah daripada Rits, sementara sang pemain juga tampak terbuka untuk kembali," tulis Voetbal International.
Laporan tersebut kemudian menjelaskan alasan di balik penolakan tersebut, yang ternyata datang dari internal klub dan preferensi sang pelatih kepala.
"Namun, beberapa orang di dalam klub menentang reuni. (Carl) Hoefkens lebih memilih opsi yang berbeda daripada pemain Timnas Indonesia tersebut, yang berstatus bebas agen dan tampaknya akan pindah ke klub lain," jelas laporan media Belanda itu.
Menurut pemberitaan yang sama, pelatih Carl Hoefkens memiliki target lain yang lebih diutamakannya yakni gelandang berpengalaman dari klub Belgia Club Brugge, Mats Rits.
Mats Rits bukanlah nama asing bagi Hoefkens, karena keduanya pernah bekerja sama saat sang pelatih menukangi Brugge.
Ia dinilai memiliki atribut yang lebih sesuai dengan kebutuhan NAC Breda saat ini, terutama dalam hal karakter kepemimpinan yang kuat di lapangan.