Infografis
Suara.com - Persebaya Surabaya akan menjamu PSIM Yogyakarta pada matchday pertama BRI Super League 2025/2025 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jumat (8/8/2025) malam.
Laga itu juga didapuk sebagai pertandingan pembuka kompetisi kasta tertinggi sepak bola Indonesia.
Duel tim Bajul Ijo melawan Laskar Mataram bak laga racikan strategi tiki taka ala Spanyol dan total football Belanda.
Persebaya kini dilatih Eduardo Perez yang berasal dari Negeri Matador sekaligus mantan asisten Luis Milla di Timnas Indonesia.
Sementara PSIM Yogyakarta mendatangkan pelatih baru asal Belanda, Jean-Paul Van Gastel.
Eduardo Perez menegaskan timnya tidak memandang remeh tim lawan yang berstatus promosi.
Semua yang ada di lapangan harus dihormati meski mereka akan berjuang untuk menang.
Apalagi, sebagai tim promosi, lanjut dia, tim Laskar Mataram disebutnya datang dengan motivasi dan ambisi tinggi.
"Bermain dalam pertandingan lain sebelum kita berbicara tentang profesional. Para pemain akan profesional selalu siap untuk bermain," kata dia
Baca Juga: Nyala di Tribun! Nama dan Kisah Suporter 18 Klub BRI Super League 2025
Pelatih kepala Persebaya Eduardo Perez menilai klub yang berhasil promosi ke kompetisi tertinggi sepak bola Indonesia itu sebagai tim yang solid karena ditangani pelatih berpengalaman asal Belanda, Jean-Paul van Gastel, dan diperkuat pemain-pemain berkualitas.
"Mereka tim yang bagus, punya pelatih berpengalaman di Eropa, dan memiliki pemain-pemain yang berkualitas," jelas dia.
Termotivasi
Sementara Jean-Paul Van Gastel antusias jelang laga debutnya di Indonesia.
"Saya sangat antusias untuk laga di Surabaya ini. Kami sudah mempersiapkan tim dengan baik juga karena saya tahu pertandingan nanti akan tidak mudah untuk kami. Saya juga senang pertandingan nanti dihadiri oleh banyak penonton," kata Jean-Paul Van Gastel pada sesi Pre Match Press Conference.
Menurut pelatih asal Belanda ini, dia merasa makin bersemangat dengan atmosfer pertandingan yang dihadiri oleh banyak penonton.
"Saya sudah lihat di media bagaimana (suporter) Surabaya. Saya merasa lebih muda lagi dengan adrenalin yang ada," dia menambahkan.
Disinggung mengenai rentetan hasil tak bagus PSIM di laga uji coba, pelatih dengan lisensi UEFA Pro ini mengaku tak mau ambil pusing.
"Sepak bola itu adalah sulit diprediksi. Suatu saat, kita tidak dapat hasil seperti yang diharapkan. Tapi inilah sepak bola. Saya penasaran tim ini dapat tampil dengan baik di laga pembuka nanti," dia menegaskan.
