Pengalamannya di Serie A dan kepemimpinannya membuatnya sulit tergantikan, terutama saat tim menghadapi lawan-lawan kuat.
3. Cas Odenthal
Pemain asal Belanda ini mungkin tak sepopuler Muharemovic atau Romagna, tetapi kontribusinya signifikan.
Odenthal mampu bermain di berbagai skema pertahanan, baik sebagai bek tengah murni maupun di posisi bek kanan dalam formasi tiga bek.
Fleksibilitas ini membuatnya selalu punya peluang tampil, bahkan ketika rotasi dilakukan.
Persaingan Sengit di Era Fabio Grosso
Fabio Grosso, pelatih yang mengandalkan formasi 4-3-3, biasanya hanya memainkan dua bek tengah inti.
Dengan lima pemain di posisi ini—Idzes, Cande, Muharemovic, Romagna, dan Odenthal—setiap menit bermain akan jadi hasil perjuangan keras.
Namun, peluang Idzes tetap terbuka lebar. Banderol besar yang dibayar Sassuolo adalah sinyal bahwa mereka memproyeksikannya sebagai pilar masa depan pertahanan.
Jika mampu beradaptasi cepat dengan gaya bermain Serie A dan mengalahkan tiga nama di atas, “Bang Jay” berpotensi menjadi pemain Indonesia kedua yang rutin tampil di liga kasta tertinggi Italia setelah Emil Audero.
Kontributor : Imadudin Robani Adam
Baca Juga: Sassuolo Tawarkan Gaji Lebih Tinggi Ketimbang Torino, Alasan Jay Idzes Tergiur?