Suara.com - Mantan penyerang asing PSM Makassar, Anco Jansen, kembali menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia setelah mengkritik keputusan Mees Hilgers membela Timnas Indonesia.
Menurutnya, langkah sang bek FC Twente itu justru membuat kariernya di Eropa meredup dan nilai pasarnya menurun.
Hilgers, yang resmi menjadi WNI pada 2023, tengah dalam persimpangan jalan. Dia ingin hengkang tetapi hingga Agustus 2025 dirinya masih berada di FC Twente alias tak laku.
Anco Jansen menilai, keputusan sang pemain memilih membela Timnas Indonesia menjadi salah satu faktor yang membuat klub-klub Eropa ragu merekrutnya.
![Siapa Anco Jansen? Eks PSM yang Sentil Mees Hilgers, Pernah Sebut Indonesia Miskin. [Dok. IG PSM Makassar]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/10/47932-anco-jansen.jpg)
“Dia tentu saja mengalami musim yang sangat buruk,” ujar Jansen, dikutip dari TwenteInsite.
Jansen menilai, masalah bukan hanya soal performa, tetapi juga jarak perjalanan ke Asia Tenggara yang membuat klub Eropa enggan.
“Dia memilih timnas Indonesia. Klub tidak suka jika pemainnya sering harus ke Kamboja atau Laos,” tegasnya.
Perjalanan panjang lintas benua, padatnya jadwal, serta bentroknya kalender FIFA di Asia Tenggara dengan kompetisi Eropa dianggap membuat kondisi fisik Hilgers lebih rentan cedera.
Saat ini, nilai pasar Hilgers diperkirakan berada di angka €6,5 juta atau sekitar Rp117 miliar, namun Jansen meragukan ada klub yang mau membayar harga tersebut.
Baca Juga: Siapakah Fali Cande? Pemain yang Disebut dalam Klausul Kepindahan Jay Idzes ke Sassuolo?
“Saya rasa tidak banyak klub yang mau membayar harga itu sekarang,” ujarnya.
Bagi publik Indonesia, langkah Hilgers dianggap bentuk loyalitas dan cinta tanah air. Namun, seperti kata Jansen, risiko di level klub tetap harus diperhitungkan.
Profil Singkat Anco Jansen:
Anco Jansen lahir di Zwolle, Belanda, pada 9 Maret 1989 dan memiliki tinggi badan 1,86 meter.
Ia berposisi sebagai penyerang atau winger kiri. Kariernya dimulai di akademi PEC Zwolle sebelum menembus tim senior pada 2005.
Sepanjang kariernya, ia pernah memperkuat sejumlah klub Eropa seperti FC Zwolle, Cambuur, Veendam, De Graafschap, Roda JC, Boluspor (Turki), Emmen, dan NAC Breda.
Jansen tiba di Indonesia pada 2021 untuk membela PSM Makassar di Liga 1.
Dalam 20 laga, ia mencetak lima gol, termasuk brace melawan Persebaya Surabaya yang mengantarkan PSM menang 3-1.
Saat itu, ia menjadi pemain asing termahal Liga 1 dengan nilai pasar sekitar €400.000.
Setelah semusim di Indonesia, Jansen kembali ke Belanda dan memperkuat DZOH Emmen sebelum pensiun pada Mei 2022.
Usai gantung sepatu, ia menjadi komentator sepak bola di ESPN Belanda dengan gaya bicara yang blak-blakan dan sering kontroversial.
Pernah Sebut Indonesia Negara Miskin
Selama di Indonesia, Jansen sempat memicu kemarahan publik lewat pernyataannya di podcast Voetbalpraat.
Ia menyebut Indonesia sebagai "negara sangat miskin" meski masyarakatnya banyak memiliki smartphone dan aktif di media sosial.
Selain itu, ia mengungkap tekanan besar yang dirasakannya saat bermain di Liga 1, termasuk saran agar tidak membuka media sosial selama dua hari jika tampil buruk.
Ia juga mengkritik infrastruktur sepak bola nasional, mulai dari fasilitas klub, akademi, hingga kualitas pelatih.
Pernyataan tersebut memicu reaksi keras dari netizen dan media Tanah Air.
Meski menuai kontroversi, Anco Jansen tetap menjadi salah satu eks pemain asing Liga 1 yang paling sering diperbincangkan karena gaya bicaranya yang tanpa filter.