Suara.com - Crystal Palace mengejutkan dunia sepak bola dengan menaklukkan Liverpool 3-2 via adu penalti di Community Shield 2025, Minggu (10/8/2025), di Wembley.
Dean Henderson menjadi pahlawan dengan menyelamatkan dua penalti dari Alexis Mac Allister dan Harvey Elliott, ditambah kegagalan Mohamed Salah yang melebar.
Rahasia di balik kehebatan Henderson diungkap psikolog olahraga Geir Jordet.
Menurut Sports Mole, Henderson menggunakan “cheat sheet” di botol minumnya, berisi catatan arah dan teknik tendangan pemain Liverpool.
Psikolog olahraga Norwegia, Geir Jordet, melalui akun X-nya, menganalisis bahwa Henderson tak hanya memetakan arah tembakan, tetapi juga teknik eksekusi penendang.
“Dean Henderson luar biasa dalam adu penalti, hanya 62% tendangan yang masuk ke gawangnya,” tulis Jordet.
Ia menyoroti dua tipe penendang, goalkeeper-independent (memilih sudut sebelumnya, seperti Mac Allister) dan goalkeeper-dependent (menyesuaikan dengan gerakan kiper, seperti Elliott).
Untuk penendang goalkeeper-independent seperti Mac Allister, Henderson melompat lebih awal ke sisi favorit penendang, memanfaatkan fakta bahwa mereka jarang mengubah pilihan.
Teknik ini sukses saat ia menepis tendangan Mac Allister.
Baca Juga: Mario Balotelli Siap Comeback! Didekati Real Murcia, Maunya Gabung ke Real Madrid
Jordet juga mengungkapkan bahwa Henderson pernah menyelamatkan penalti Harry Kane pada Agustus 2022 dengan cara serupa, menjadikannya salah satu dari empat kiper Liga Inggris yang mampu menghentikan Kane.
Namun, Jordet memperingatkan bahwa teknik ini gagal jika tendangan terlalu akurat, seperti yang dialami Dominik Szoboszlai, yang selalu menendang ke kiri dengan presisi tinggi.
Bagi penendang goalkeeper-dependent seperti Elliott, Henderson tetap diam di garis gawang hingga detik terakhir, memaksa penendang memilih sisi dengan tergesa-gesa, menghasilkan tembakan lemah.
Alisson Becker juga menggunakan strategi serupa untuk menepis tendangan Eberechi Eze.
Jordet menambahkan bahwa penendang top seperti Kane dan Lewandowski kini mengatasi taktik ini dengan mengganti teknik secara acak, menjadikan mereka sulit diprediksi.
Dean Henderson, yang juga bersinar di final Piala FA melawan Manchester City, memuji tim pelatih Palace.