Suara.com - Calon klub Mees Hilgers di Liga Inggris, Crystal Palace lagi kena masalah. Keputusan yang sangat tidak diinginkan Crystal Palace datang kurang dari 24 jam setelah mereka merayakan kemenangan di Community Shield.
Presiden klub, Steve Parish, sempat optimistis bahwa banding klub terkait larangan berlaga di Europa League akan berhasil.
“Saya benar-benar yakin, apalagi setelah Jumat kemarin,” kata Parish, dikutip dari Yahoo Sport.
“Saya tidak mengerti kenapa kami tidak bisa ikut kompetisi itu. Saya tidak bisa paham. Tapi keputusan ada di tangan hakim. Kami percaya mereka telah mendengarkan semua yang kami sampaikan, jadi kita tunggu saja.”
![Mees Hilgers Disebut Tak Laku di Eropa, Minat Main di Asia. [Dok. IG/@meeshilgerss]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/02/80995-mees-hilgers-disebut-tak-laku-di-eropa-minat-main-di-asia.jpg)
Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) mengukuhkan keputusan badan pengawas finansial UEFA yang menjatuhkan hukuman pada Palace karena melanggar aturan kepemilikan klub ganda.
Pernyataan CAS menegaskan peran John Textor, pengusaha Amerika yang bulan lalu menjual 43% sahamnya di Palace ke pemilik New York Jets, Woody Johnson, sebagai faktor penentu.
Textor sendiri mengakui bahwa setelah kemenangan Palace atas Manchester City di final Piala FA bulan Mei, ia sudah khawatir soal partisipasi di Europa League karena juga memiliki klub Lyon yang lolos.
Panel CAS yang terdiri dari mantan striker Belanda, mantan atlet anggar Swiss, dan profesor Italia, mendukung temuan UEFA bahwa Textor “merupakan anggota dewan dengan pengaruh menentukan di kedua klub saat penilaian UEFA dilakukan.”
CAS juga menolak argumen Palace soal perlakuan tidak adil dibanding Nottingham Forest dan Lyon, serta menilai keterlambatan Textor menyerahkan saham ke trust rahasia sebelum batas waktu 1 Maret sangat krusial.
Baca Juga: Pantau! Jadwal Pertandingan Elkan Baggott di Ipswich Town Musim Championship Liga Inggris 2025-2026
Mayoritas kemarahan fans Palace tertuju pada Textor, meski beberapa juga menyoroti pemilik Nottingham Forest, Evangelos Marinakis, yang dikabarkan ikut mengajukan keberatan ke UEFA beberapa minggu setelah final Piala FA.

Parish dalam wawancara dengan Gary Lineker menyatakan bahwa rival Liga Premier ini turut berperan dalam keputusan larangan tersebut.
“Kami diberitahu demikian dan saya kira ini sudah terbuka untuk publik,” ujar Parish. “Sepertinya hal ini sudah dimainkan secara terbuka. Tidak banyak kerahasiaan yang keluar dari organisasi tertentu. Tapi kami yakin itu menjadi masalah – kalau tidak ada pihak yang ingin masuk akibatnya, mungkin tidak akan ada masalah.”
“Orang-orang harus lihat diri mereka sendiri. Ada yang bilang itu wajar, ada yang tidak. Saya tidak punya kontrol soal itu. Saya hanya bisa mengendalikan argumen yang kami ajukan ke UEFA.”
Nottingham Forest memilih bungkam terkait pernyataan Parish tersebut.
Dalam kasusnya, Palace diduga menyodorkan bukti bahwa hanya anggota European Club Association yang diinformasikan tentang kemungkinan perpanjangan batas waktu kepatuhan aturan multi-klub dari 1 Maret ke 31 Mei.
Hal ini memungkinkan Marinakis memasukkan saham Forest ke dalam trust rahasia saat Forest berpeluang lolos Liga Champions bersama klub Yunani miliknya, Olympiakos.
Palace juga menyoroti hubungan dekat antara Marinakis dan Textor, yang dibantah oleh Textor dan menyangkal rumor penggabungan klub Brasil Botafogo ke jaringan klub Marinakis.
Nottingham Forest mengirim tim hukum ke sidang CAS untuk membela posisinya dan sejak itu tak banyak berkomentar setelah Palace didemoter oleh UEFA bulan lalu.
Marinakis kembali menguasai saham Forest setelah klub itu finis di posisi ketujuh Liga Premier.
Para pendukung Forest dapat menikmati fase grup Europa League, sementara Palace harus menghadapi playoff Conference League melawan tim yang kalah di kualifikasi Europa League antara Fredrikstad (Norwegia) dan Midtjylland (Denmark).
Midtjylland unggul 3-1 sebelum laga kandang pada Kamis.
Dampak finansial dari demosi ini diperkirakan membuat Palace kehilangan pendapatan hingga £20 juta karena fase grup Conference League lebih sedikit dua pertandingan dibanding Europa League.
Namun, pelatih Oliver Glasner tetap optimis memenangkan kompetisi yang telah dimenangi dua klub Inggris dalam empat edisi awalnya.
Kesempatan Palace tampil di kompetisi Eropa untuk pertama kali sejak Piala Intertoto 1998 akan menjadi sedikit penghiburan.
Kala itu, Palace lolos karena menjadi satu-satunya klub Inggris yang mendaftar.
Palace juga pernah gagal tampil di Eropa pada 1991 setelah finis ketiga di Divisi Satu, karena hanya dua posisi teratas yang mendapat tiket Eropa lewat liga.