Apalagi menurut STY tim-tim di Pot 1 seperti Arab Saudi dan Qatar tak memiliki banyak pemain Abroad di Eropa seperti Indonesia.
Hal ini bisa menguntungkan Pot 1 karena para pemain bisa berkumpul cepat dan federasi bisa menghentikan liga agar pemain bisa bergabung pemusatan latihan tim nasional.
“Terus yang lebih penting, Arab dan Qatar gak punya pemain dari luar negeri. Mereka sudah siap dari liga nasionalnya, dan bisa mendekin atau panjangin liga, gimana pun caranya, buat kumpulin pemain timnas 7-10 hari sebelumnya,” kata STY.
“Berarti mereka sudah siap karena Pot 1 bertanding melawan Pot 3. Setelah Arab Saudi menang, mereka kemungkinan besar lolos karena tinggal seri atau menang aja untuk lawan berikutnya.”
“Terus sebaliknya gimana untuk Indonesia? Karena pemain inti timnas Indonesia adalah pemain Abroad, dan mereka begitu terbang ke Arab Saudi harus tanding dua hari berikutnya, ga ada waktu untuk pulihin stamina mereka dan latihan bareng. Kami rugi dari segi stamina," paparnya.
Di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia tergabung di grup B bersama dengan Arab Saudi dan Irak.
Menurut jadwal, Tim Garuda akan menghadapi Arab Saudi lebih dulu pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB dan dilanjutkan menghadapi Irak tiga hari kemudian pada Minggu (12/10/2025).
Melihat jadwal tersebut, tak mengherankan jika Shin Tae-yong menilai peluang Timnas Indonesia tak begitu besar karena jadwal yang singkat.
Sementara Arab Saudi dan Irak memiliki waktu istirahat lebih lama ketimbang Tim Merah Putih yang harus bertanding dua kali dalam tempo tiga hari.
Baca Juga: STY: Saya Mungkin Kembali Melatih Timnas Indonesia
(Felix Indra Jaya)