Penjelasan Lengkap Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Kemungkinan Besar Tak Lolos Piala Dunia 2026

Kamis, 14 Agustus 2025 | 13:51 WIB
Penjelasan Lengkap Shin Tae-yong, Timnas Indonesia Kemungkinan Besar Tak Lolos Piala Dunia 2026
Mantan pelatih Tim Garuda di level senior dan kelompok umur itu membeberkan peluang tersebut saat menjalani sesi tanya jawab bersama mantan asistennya, Jeong Seok-seo atau Jeje. (IG Nova)

Suara.com - Pelatih asal Korea Selatan, Shin Tae-yong, membeberkan peluang Timnas Indonesia yang menurutnya kemungkinan besar tak lolos Piala Dunia 2026.

Mantan pelatih Tim Garuda di level senior dan kelompok umur itu membeberkan peluang tersebut saat menjalani sesi tanya jawab bersama mantan asistennya, Jeong Seok-seo atau Jeje.

Dalam Podcast di kanal YouTube JekPot, Shin Tae-yong menyebut peluang Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026 di bawah 30 persen.

“Kalau boleh jujur, peluangnya tidak sampai 30 persen ya,” bunyi prediksi Shin Tae-yong soal peluang Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.

“Mungkin penggemar Indonesia tidak setuju dengan pendapat saya. Tapi secara objektif, saya bukan pelatih atau berniat menyerang siapa pun, cuma berpendapat sebagai pelatih sepak bola,” lanjutnya.

Prediksi ini diberikan pria yang akrab disapa STY itu karena lawan yang akan dihadapi dan kondisi jelang ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.

Di ronde keempat ini, Indonesia berada di pot tiga atau pot terlemah dan akan bertemu dengan lawan berat seperti Arab Saudi (pot 1) dan Irak (pot 2).

Selain melawan tim kuat, Indonesia juga akan terbentur dengan jadwal, di mana ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia akan digelar pada awal Oktober 2025.

Mengingat banyak pemain utama Garuda yang berkarier di Eropa dan masih akan bertanding hingga akhir September 2025, maka para pemain baru akan berkumpul beberapa hari sebelum laga.

Baca Juga: STY: Saya Mungkin Kembali Melatih Timnas Indonesia

Di mata STY sebagai pelatih, hal ini akan menyulitkan tim kepelatihan untuk menerapkan taktik dalam waktu singkat. Belum lagi dengan faktor eksternal seperti cedera.

“Soalnya kita (Indonesia) masuk pot 3 kan? Di Pot 1 ada Arab Saudi dan Qatar. Di pot 2 ada Irak dan Uni Emirat Arab. Di Pot 3 ada Indonesia dan Oman,” ulas STY.

“Semua harus tanding tiga kali dalam sembilan hari. Misal pertandingannya dari tanggal 1-9 Oktober (2025), artinya timnas kumpul tanggal 1,” tambahnya.

“Untuk melakukan tiga pertandingan, andai pertandingan terakhir tanggal 9 (Oktober) meski harinya bisa berubah tergantung hasil pertandingan, jadi kalau kumpul tanggal 1 Oktober terus berangkat ke Eropa, kami tidak bisa langsung latihan hari itu. Paling cepat tanggal 2.”

“Berarti kami harus langsung tanding satu atau dua hari kemudian. Nah kalau bertanding dalam kondisi itu, Pot 1 bakal lawan Pot 3, terus langsung pertandingan Pot 2 lawan Pot 3.”

“Ya berarti Pot 1 istirahat sehari setelah tanding lawan Pot 3, istirahat satu pertandingan. Biasanya istirahat 4-5 hari. Jadi mereka istirahat cukup setelah satu pertandingan. Siapa yang untung? Pot 1 jauh lebih untung,” imbuh STY.

Apalagi menurut STY tim-tim di Pot 1 seperti Arab Saudi dan Qatar tak memiliki banyak pemain Abroad di Eropa seperti Indonesia.

Hal ini bisa menguntungkan Pot 1 karena para pemain bisa berkumpul cepat dan federasi bisa menghentikan liga agar pemain bisa bergabung pemusatan latihan tim nasional.

“Terus yang lebih penting, Arab dan Qatar gak punya pemain dari luar negeri. Mereka sudah siap dari liga nasionalnya, dan bisa mendekin atau panjangin liga, gimana pun caranya, buat kumpulin pemain timnas 7-10 hari sebelumnya,” kata STY.

“Berarti mereka sudah siap karena Pot 1 bertanding melawan Pot 3. Setelah Arab Saudi menang, mereka kemungkinan besar lolos karena tinggal seri atau menang aja untuk lawan berikutnya.”

“Terus sebaliknya gimana untuk Indonesia? Karena pemain inti timnas Indonesia adalah pemain Abroad, dan mereka begitu terbang ke Arab Saudi harus tanding dua hari berikutnya, ga ada waktu untuk pulihin stamina mereka dan latihan bareng. Kami rugi dari segi stamina," paparnya.

Di ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, Timnas Indonesia tergabung di grup B bersama dengan Arab Saudi dan Irak.

Menurut jadwal, Tim Garuda akan menghadapi Arab Saudi lebih dulu pada Kamis (9/10/2025) dini hari WIB dan dilanjutkan menghadapi Irak tiga hari kemudian pada Minggu (12/10/2025).

Melihat jadwal tersebut, tak mengherankan jika Shin Tae-yong menilai peluang Timnas Indonesia tak begitu besar karena jadwal yang singkat.

Sementara Arab Saudi dan Irak memiliki waktu istirahat lebih lama ketimbang Tim Merah Putih yang harus bertanding dua kali dalam tempo tiga hari.

(Felix Indra Jaya)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI