Suara.com - Liga Inggris resmi menerapkan sederet aturan baru mulai musim 2025/26 yang diimplementasikan sesuai pembaruan Laws of the Game dari Dewan Asosiasi Sepak Bola Internasional (IFAB).
Rancangan aturan baru ini diklaim untuk menjaga sportivitas, mempercepat tempo laga, dan melindungi ofisial pertandingan.
Salah satu perubahan paling menonjol adalah pembatasan waktu protes pemain kepada wasit.
Mulai musim ini, pemain hanya memiliki waktu maksimal enam detik untuk menyampaikan keberatan.
Jika melewati batas, aksi tersebut dianggap pelanggaran dan dapat berujung kartu kuning.
“Tujuannya adalah memastikan interaksi dengan wasit berlangsung cepat, sopan, dan tidak mengganggu jalannya pertandingan,” tulis Liga Inggris dalam pernyataan resminya seperti dikutip dari ANTARA, Kamis (14/8).
![Bendera dengan logo Premier League alias Liga Inggris. [MICHAEL REGAN / POOL / AFP]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/03/21/66635-logo-premier-league-liga-inggris.jpg)
Tak hanya itu, Liga Inggris juga memperketat aturan soal siapa yang berhak berbicara langsung kepada wasit.
Hanya kapten tim yang diizinkan melakukan protes terkait keputusan di lapangan, kecuali pada kasus tertentu seperti insiden yang mengancam keselamatan pemain.
Aturan ini diharapkan mencegah kerumunan pemain mengelilingi wasit.
Baca Juga: Tanda-Tanda Elkan Baggott Berpotensi Kembali Dipinjamkan oleh Ipswich Town Musim 2025/2026
Daftar 12 Aturan Baru Liga Inggris Musim 2025/26
Hanya kapten yang boleh protes – Komunikasi dengan wasit hanya melalui kapten atau pengganti kapten bila sang kapten adalah kiper.
Batas waktu 8 detik kiper – Kiper yang memegang bola lebih dari delapan detik memberi lawan tendangan sudut. Pelanggaran berulang bisa berujung peringatan hingga kartu kuning.
Mulai ulang dropped ball – Jika dihentikan di area penalti, bola dijatuhkan untuk kiper; di luar area, diberikan kepada tim yang terakhir menguasai bola.
Sentuhan ganda penalti – Sentuhan ganda tidak sengaja saat penalti membuat eksekusi diulang. Jika disengaja, lawan mendapat tendangan bebas tidak langsung.
Gangguan tak sengaja – Gangguan dari pemain cadangan atau staf yang tidak memengaruhi jalannya bola hanya dihukum tendangan bebas tidak langsung. Jika sengaja, pelakunya kena kartu merah.
Posisi asisten wasit penalti – Asisten wasit tetap di garis samping, sementara VAR memantau pergerakan kiper.
Ambang batas tinggi pelanggaran – Tidak semua kontak fisik dianggap pelanggaran, termasuk handball, demi menjaga intensitas permainan.
VAR minim intervensi – Keputusan di lapangan diutamakan, kecuali ada kesalahan jelas. Rata-rata waktu tunggu VAR dipangkas menjadi 39 detik.
Teknologi Offside Semi-Otomatis (SAOT) – SAOT digunakan penuh musim ini untuk mempercepat pengecekan offside.
Transparansi VAR di stadion – Keputusan VAR diumumkan lewat pengeras suara, sementara gol yang dianulir ditampilkan dengan bukti visual.
Pengurangan wasting time – Wasit lebih tegas menindak taktik buang-buang waktu.
Fokus pada pelanggaran khusus – Termasuk menahan lawan (holding), aksi menipu wasit (diving, berpura-pura cedera), hingga prosedur cedera kepala dengan pemeriksaan minimal 30 detik di luar lapangan.
Dengan regulasi baru ini, Premier League menegaskan komitmennya menjaga karakter khas sepak bola Inggris: disiplin pemain, permainan cepat, dan intervensi VAR yang efisien.
Seluruh aturan akan diberlakukan mulai pekan pertama musim 2025/26 pada Agustus, dengan pengawasan ketat dari wasit dan ofisial keempat.