Suara.com - Justin Hubner akhirnya buka suara soal pilihannya menolak tawaran bermain di Indonesia meski gaji yang ditawarkan disebut sangat besar.
Bek Timnas Indonesia itu menegaskan bahwa dirinya lebih memilih jalur karier ketimbang sekadar mengincar uang.
Pemain berusia 21 tahun tersebut kini resmi memperkuat Fortuna Sittard di Eredivisie 2025/2026.
Namun sebelum menerima tawaran dari klub Belanda itu, Hubner mengaku sempat berada di ambang kepindahan ke salah satu klub Indonesia.
“Saya sebenarnya bisa saja menandatangani kontrak empat minggu lalu. Tapi dari segi olahraga, itu bukan pilihan yang tepat,” ujar Hubner di kanal YouTube VoetbalPrimeur.
Hampir Gabung Klub Indonesia
![Justin Hubner debut bersama Fortuna Sittard melawan Ahead Eagles di Stadion Fortuna Sittard, Sabtu (9/8/2025) dini hari WIB. [Instagram @fortuna.sittard]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/09/87515-justin-hubner.jpg)
Hubner menuturkan bahwa proses negosiasi dengan klub Indonesia itu sudah mencapai tahap akhir, bahkan hanya tinggal menandatangani kontrak.
Ia tak menyebutkan nama klub, namun rumor yang beredar pada pertengahan Juli 2025 menyebut Persib Bandung sebagai peminat utama.
Baginya, menerima tawaran tersebut hanya akan membuatnya terjebak pada pilihan yang lebih mementingkan uang dibanding pengembangan karier.
Baca Juga: Bintang di Asia, Rookie di Eropa: Justin Hubner Cerita Hidup di Dua Dunia
“Kalau saya ambil itu, artinya saya hanya memilih uang. Tapi saya pikir dari segi olahraga, ini adalah pilihan terbaik,” jelas Hubner.
Mantap Pilih Fortuna Sittard
Keputusan Hubner menolak tawaran itu berbuah manis. Tak lama berselang, ia mendapat kontrak tiga tahun plus opsi perpanjangan semusim dari Fortuna Sittard.
Tawaran tersebut langsung ia terima tanpa keraguan.
“Saya hanya ingin mendapatkan sebanyak mungkin menit bermain di Eredivisie dan setelah itu kita lihat lagi,” ucapnya.
Prioritas: Menit Bermain dan Pengalaman
Hubner mengakui dirinya sengaja menunggu tawaran yang paling tepat.
Fortuna Sittard menurutnya adalah langkah realistis untuk mengembangkan karier di level tinggi.
“Ya, saya sengaja menunggu. Saya pikir Fortuna Sittard adalah langkah yang baik bagi saya untuk berkembang,” imbuhnya.
Pengalaman di liga top seperti Eredivisie ia anggap jauh lebih penting ketimbang sekadar nominal gaji.
Hal ini tak lepas dari pengalamannya di Wolverhampton Wanderers, di mana ia gagal menembus tim utama dan hanya bermain di level akademi.
“Ya, 100 persen. Karena saya pikir di usia saya, saya harus mendapatkan sebanyak mungkin menit bermain,” katanya.
Tegaskan Alasan Tolak Indonesia
Hubner pun kembali menegaskan bahwa keputusannya menolak bermain di Indonesia bukan karena meremehkan, melainkan murni soal prioritas karier.
“Saya bisa saja bermain di Indonesia sekarang, tapi saya pikir dari segi olahraga itu bukan pilihan yang tepat,” pungkas bek naturalisasi Timnas Indonesia itu.
Kontributor : Imadudin Robani Adam