Suara.com - AC Milan kembali aktif di bursa transfer dengan merekrut pemain muda berbakat asal Belanda, Cheveyo Mul Balentien, yang diisukan sebagai pemain keturunan Indonesia berdarah Kalimantan Selatan.
Pemain berusia 17 tahun ini resmi meninggalkan akademi ADO Den Haag untuk bergabung bersama Rossoneri.
Transfer ini menjadi bagian dari proyek pengembangan bakat muda Milan yang terus berfokus pada regenerasi skuad.
Balentien lahir di Belanda pada 18 Desember 2006 dan tumbuh bersama akademi ADO Den Haag sejak usia dini.
Selama membela tim akademi, ia mencatat 48 penampilan resmi di berbagai kompetisi kelompok usia.
Posisi utama Balentien adalah sayap kanan dengan karakter permainan yang cepat dan eksplosif.
Kemampuan menggiring bola serta duel satu lawan satu membuatnya dianggap sebagai prospek menarik di tim U-18 Den Haag.
Media Italia melaporkan bahwa Balentien dijadwalkan tiba di Milan untuk menjalani tes medis sebelum menandatangani kontrak resmi di Casa Milan.
Setelah itu, ia akan lebih dulu ditempatkan di Milan Futuro yang saat ini ditangani Massimo Oddo.
Baca Juga: Piala Kemerdekaan 2025: 3 Fakta Unik Timnas Indonesia U-17 di Ajang Ini
Milan Futuro menjadi wadah bagi pemain muda untuk beradaptasi sebelum dipromosikan ke tim utama Serie A.
Kabar menarik yang menyertai kedatangannya adalah isu mengenai darah Indonesia dari garis keturunan ibunya.
Disebutkan bahwa ayah Balentien berasal dari Suriname, sedangkan ibunya memiliki akar keluarga dari Amuntai, Kalimantan Selatan.
Hal ini menimbulkan perhatian besar dari publik Asia Tenggara, khususnya pecinta sepak bola Indonesia.
Namun hingga kini, klaim mengenai keturunan Indonesia itu belum memiliki sumber resmi yang bisa diverifikasi.
Satu-satunya rujukan datang dari unggahan akun Instagram yang menuliskan bahwa Balentien adalah pemain keturunan Indonesia.