Suara.com - Miliano Jonathans semakin menjadi buah bibir di Arab Saudi dan Irak karena dipastikan bakal memperkuat timnas Indonesia pada putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia kini tidak lagi dipandang sebelah mata, sebab skuad Garuda berkembang menjadi salah satu kekuatan baru sepak bola Asia.
Dengan kehadiran pelatih Patrick Kluivert yang menata strategi modern, kekuatan timnas Indonesia semakin lengkap dan penuh kejutan bagi lawan.
Nama Miliano Jonathans muncul sebagai perhatian utama publik sepak bola Asia dalam beberapa pekan terakhir.

Pemain berusia 21 tahun yang kini membela FC Utrecht resmi menjalani proses naturalisasi untuk bisa membela Garuda.
Peran Jonathans di sektor sayap kanan dianggap sangat penting karena gaya bermainnya yang eksplosif dan sulit diprediksi.
Dokumen naturalisasi Jonathans sudah diserahkan oleh Ketua Umum PSSI Erick Thohir ke Kemenpora agar proses bisa selesai sebelum Oktober 2025.
Target utama adalah memastikan debut Jonathans saat Indonesia menghadapi Arab Saudi di laga pembuka round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Miliano Jonathans lahir di Belanda dan berkembang bersama akademi Vitesse Arnhem sebelum pindah ke FC Utrecht.
Baca Juga: Sandy Walsh Kenakan Nomor 14 di Buriram, Tinggalkan Nomor Keramat Timnas
Musim lalu ia mencatat 11 gol dan 4 assist, menunjukkan bahwa kemampuannya tidak bisa dianggap remeh di level Eropa.
Faktor emosional juga hadir karena Jonathans memiliki darah Indonesia dari neneknya yang berasal dari Depok.

Dengan latar belakang tersebut, keputusannya membela timnas Indonesia mendapat sambutan positif dari suporter Garuda.
Media asing mulai menyoroti kehadiran Jonathans dan menilai dampaknya bisa sangat besar untuk kiprah timnas Indonesia.
TheThao247 dari Vietnam menyebut Jonathans memiliki teknik di atas rata-rata dan bisa menjadi kunci menuju Piala Dunia 2026.
Dari Malaysia, MakanBola menyoroti nilai pasar Jonathans yang mencapai 900 ribu euro atau sekitar Rp15 miliar, menjadikannya salah satu pemain muda termahal di Asia Tenggara.
Sementara media Irak, Win-Win, menilai Indonesia kini menjadi lawan yang harus diwaspadai oleh timnas Irak di round 4.
Jurnalis Irak Muhammad Murad menilai permainan timnas Indonesia semakin matang dengan taktik modern yang fleksibel.
Hal senada disampaikan legenda Irak Haitham Kadim yang kini menjadi staf pelatih, ia menilai Indonesia bakal menjadi lawan berat di grup yang sama.
Menurutnya, skuad Garuda kini menjadi salah satu tim paling berbahaya di Asia karena bermain cepat dan memiliki semangat pantang menyerah.
Kehadiran pemain-pemain yang berkarier di Eropa seperti Emil Audero, Thom Haye, Ole Romeny, serta Miliano Jonathans membuat Indonesia tampil lebih solid.
Dibantu pemain lokal berbakat seperti Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho, kekuatan timnas Indonesia kini semakin komplet.
Skuad Garuda mampu tampil fleksibel dengan bertahan rapat, menyerang cepat, serta beradaptasi dengan berbagai skema permainan.
Kondisi ini membuat Arab Saudi dan Irak harus lebih waspada menghadapi Indonesia di round 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia yang dulunya dipandang sebagai tim penggembira kini berubah menjadi penantang serius di level Asia.
Round 4 akan menjadi panggung penting untuk membuktikan bahwa perkembangan skuad Garuda bukan sekadar sensasi sesaat.
Dukungan publik tanah air juga menjadi faktor tambahan yang bisa meningkatkan motivasi para pemain di lapangan.
Sejarah panjang perjuangan sepak bola Indonesia kini berada di persimpangan penting menuju Piala Dunia 2026.
Dengan kombinasi pemain muda berbakat, pengalaman dari liga Eropa, serta arahan pelatih berkelas dunia, peluang Indonesia semakin nyata.
Bagi Arab Saudi dan Irak, kehadiran Miliano Jonathans dan rekan-rekannya di skuad Garuda jelas menjadi ancaman baru.
Timnas Indonesia kini memiliki segalanya untuk menjawab tantangan dan membuktikan diri sebagai kekuatan besar Asia.
Jika proses naturalisasi rampung tepat waktu, Jonathans bisa langsung menjadi senjata baru di lini serang skuad Garuda.
Semua sorotan yang tertuju kepadanya menjadi bukti bahwa Indonesia kini benar-benar diperhitungkan dalam peta sepak bola Asia.