Meski begitu, tak semua berjalan semudah itu. Beberapa ahli hukum menilai aturan Premier League masih bisa jadi penghalang untuk pemutusan kontrak sepihak.
Namun, bila Isak pindah ke luar Inggris, misalnya ke Spanyol atau Jerman, potensi benturan hukum antara FIFA dan Premier League akan semakin pelik.
Newcastle dalam Posisi Serba Sulit
Dari sisi Newcastle, pilihan mereka cukup terbatas. Jika tidak menjual Isak dalam waktu dekat atau memperpanjang kontrak dengan klausul rilis yang realistis, ancaman Article 17 akan terus menghantui.
Bagi Isak, opsi terbaik mungkin bertahan semusim lagi sambil memastikan jalur keluar lebih mudah di tahun depan.
Sementara bagi Newcastle, memperpanjang kontrak dengan klausul rilis bisa menjadi cara paling aman: tidak sebesar tawaran Liverpool, tapi lebih pasti dan tanpa risiko digugat.
Drama ini masih jauh dari kata selesai. Namun yang jelas, aturan FIFA yang jarang dibicarakan ini kini bisa jadi faktor penentu masa depan salah satu striker paling berbakat di Premier League itu.