Suara.com - Kemenangan Real Madrid 1-0 atas Osasuna di Santiago Bernabeu pada pekan I Laliga 2025/2026 menyisakan kabar tak sedap bagi tim tuan rumah.
Real Madrid diduga melakukan kesalahan administrasi terhadap pemain anyar mereka, Franco Mastantuono.
Pemain muda Argentina berusia 18 tahun itu masuk sebagai pemain pengganti pada menit ke-67.
Namun keputusan Xabi Alonso itu memicu tudingan bahwa kubu El Real melakukan pelanggaran susunan pemain.
Tudingan ini disampaikan oleh Miguel Galán, presiden Centro Nacional de Formación de Entrenadores de Fútbol (CENAFE).
Menurut Galán, Real Madrid melakukan pelanggaran karena Mastantuono, yang terdaftar dengan nomor punggung 30 dan memiliki lisensi pemain tim cadangan (Castilla), bermain untuk tim utama.
Padahal, Mastantuono diperkenalkan sebagai pemain tim utama saat presentasinya.
“Pemilihan nomor 30 hanya berdasarkan alasan pribadi dan tidak memiliki dasar regulasi yang sah,” tegas Galan dinukil dari SPORT.
Galan merujuk pada Pasal 248 Regulasi Umum federasi Spanyol (RFEF).
Baca Juga: Eks Real Madrid: Lamine Yamal Bisa Jadi Bom Waktu Buat Barcelona
Pasal ini mengatur syarat-syarat alineasi pemain, termasuk larangan penggunaan lisensi tim cadangan untuk menghindari aturan, yang disebut sebagai “fraude de ley” (penipuan hukum) berdasarkan Pasal 125 RFEF.
Galan menegaskan bahwa Osasuna memiliki waktu 24 jam sejak laga berakhir untuk mengajukan protes ke Komite Kompetisi RFEF.
Jika terbukti, Real Madrid bisa dihukum dengan denda dan kekalahan 0-3 untuk pertandingan tersebut.
“Osasuna punya hak untuk menggugat, dan jika mereka tidak melakukannya, klub lain seperti Real Oviedo, lawan Madrid berikutnya, bisa mengambil langkah serupa jika Mastantuono kembali dimainkan,” tambah Galan.
Namun, kemungkinan Osasuna mengajukan protes tampaknya kecil.
Jurnalis olahraga Isaac Fouto dari COPE menyatakan bahwa praktik mendaftarkan pemain muda di tim cadangan adalah hal biasa di LaLiga, termasuk oleh Osasuna sendiri.