Suara.com - Borussia Monchengladbach memang berhasil melangkah ke putaran kedua DFB-Pokal 2025/26.
Namun alih-alih memberi rasa optimisme, kemenangan 3-2 atas Atlas Delmenhorst justru meninggalkan banyak tanda tanya besar soal kesiapan tim asuhan Gerardo Seoane.
Dua gol Robin Hack dan satu sumbangan Nico Elvedi sudah cukup untuk memastikan tiket lolos.
Tapi performa di lapangan jauh dari meyakinkan.
Gladbach terlihat rapuh, kurang efektif, dan bahkan sempat dibuat kewalahan oleh lawan yang hanya berasal dari kasta kelima sepak bola Jerman.

Usai pertandingan, Seoane tak segan mengkritik timnya.
Menurutnya, Gladbach kesulitan menghadapi gaya main Delmenhorst yang tampil tanpa kompromi dalam setiap duel.
“Kami tidak bisa cepat beradaptasi dengan intensitas lawan dan kondisi pertandingan,” ucapnya kepada SkySports.
Kerapuhan menghadapi pressing tinggi dan kehilangan ketenangan saat ditekan sebenarnya bukan isu baru di Gladbach.
Baca Juga: Kevin Diks Cedera Lagi, Pertahanan Gladbach dan Indonesia di Ujung Tanduk
Musim lalu pun kelemahan ini kerap terlihat.
Kehadiran pemain baru seperti Tim Kleindienst, Philipp Sander, hingga Kevin Diks diharapkan bisa menambah daya tahan mental dan fisik tim.
Namun laga kontra Delmenhorst menunjukkan pekerjaan rumah masih menumpuk.
Doppelsechs anyar, Sander dan Rocco Reitz, juga belum memberikan stabilitas penuh.
Gladbach tetap mudah kehilangan konsentrasi, terutama saat gagal memanfaatkan peluang untuk mengunci laga lebih awal.
![Dari Waai ke Jerman: Jejak Darah Maluku di Gol Bersejarah Kevin Diks [Instagram Kevin Diks]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/08/04/90584-kevin-diks.jpg)
Krisis semakin terasa karena Gladbach masih belum bisa diperkuat sang kapten anyar, Tim Kleindienst.