Batal Lawan Kuwait, Timnas Indonesia Gagal Rasakan Duel dengan 3 Pemain Top Ini

Irwan Febri Suara.Com
Senin, 25 Agustus 2025 | 13:57 WIB
Batal Lawan Kuwait, Timnas Indonesia Gagal Rasakan Duel dengan 3 Pemain Top Ini
Timnas Kuwait kalah 1-2 dari timnas Indonesia di matchday pertama Grup A Kualifikasi Piala Asia 2023. [Instagram/@kuwaitfootball]

Suara.com - Rencana Timnas Indonesia menjajal kekuatan Kuwait pada FIFA Matchday September 2025 resmi batal. Kepastian itu disampaikan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, yang menyebut Kuwait lebih memilih tampil di sebuah turnamen di Uni Emirat Arab.

“Kami sudah dapat surat konfirmasi dari Kuwait, mereka tidak hanya bermain di Indonesia, tapi di turnamen di UAE. Jadi saya tidak tahu, kenapa mereka, karena jelas mereka sudah ada black and white-nya untuk ikut di Indonesia dan UEA,” ujar Erick kepada wartawan.

Padahal, duel kontra Kuwait sejatinya dijadwalkan berlangsung di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT), Surabaya, Jumat (5/9/2025) malam.

Laga tersebut semestinya menjadi ajang uji coba penting bagi skuad asuhan Patrick Kluivert, terutama untuk mengukur kekuatan menghadapi lawan yang dihuni sejumlah pemain berpengalaman.

Setidaknya ada tiga nama pilar Kuwait yang seharusnya mendapat perhatian khusus Timnas Indonesia:

1. Ahmad Al-Dhefiri

Gelandang berusia 33 tahun ini merupakan salah satu motor permainan Kuwait. Ia sudah menjadi bagian dari tim nasional sejak 2013 dan kini menempati posisi pemain dengan jumlah caps terbanyak ketiga. Dari 69 laga internasional yang dijalani, Al-Dhefiri berhasil mencetak empat gol.

2. Fahad Al-Hajeri

Bek tengah senior ini pertama kali membela Kuwait pada 2012. Sejak itu, ia konsisten menjadi andalan lini pertahanan dengan total 92 caps dan lima gol. Dengan pengalaman lebih dari satu dekade, kehadirannya membuat lini belakang Kuwait sulit ditembus.

3. Yousef Nasser

Baca Juga: Dulu Kunci STY, 3 Pemain Timnas Indonesia Ini Resmi Tersingkir dari Garuda Calling

Nama ini adalah mesin gol utama Kuwait. Meski sudah berusia 34 tahun, Nasser tetap dipercaya mengisi lini serang berkat produktivitasnya. Sejak debut pada 2009, ia telah mengoleksi 53 gol dalam 115 pertandingan, menjadikannya salah satu penyerang paling berbahaya di Asia Barat.

Batalnya laga melawan Kuwait tentu menjadi kerugian bagi Timnas Indonesia. Pasalnya, selain tidak bisa mengukur kekuatan tim sendiri, skuad Garuda juga gagal mendapat kesempatan menguji pertahanan dan serangan menghadapi pemain-pemain berpengalaman tersebut.

Kini, PSSI masih berupaya mencari lawan pengganti agar agenda FIFA Matchday di Surabaya tetap terlaksana.

Kontributor: Muh Faiz

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Ingin dapat update berita terbaru langsung di browser Anda?