Suara.com - Timnas Kuwait secara resmi membatalkan rencana bertanding melawan Timnas Indonesia.
Sejak awal, Kuwait dijadwalkan menjadi salah satu lawan Timnas Indonesia selain Lebanon di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya.
Namun, keputusan mendadak dari federasi sepak bola Kuwait membuat PSSI menerima surat resmi pembatalan beberapa hari sebelum laga dimulai.
"Kami sudah dapat surat konfirmasi dari Kuwait, mereka tidak hanya bermain di Indonesia, tapi di turnamen di UAE," kata Ketua Umum PSSI, Erick Thohir kepada awak media.
"Jadi saya tidak tahu, kenapa mereka, karena jelas mereka sudah ada black and white-nya untuk ikut di Indonesia dan UEA," jelasnya.
Erick Thohir menegaskan bahwa pihaknya tidak ingin terlalu pusing dengan persoalan internal di tubuh Kuwait.
Menurutnya, Timnas Indonesia tetap akan menjalani FIFA matchday September 2025 dengan fokus penuh menghadapi Lebanon.
"Tentu, sekarang kita fokus untuk pertandingan melawan Lebanon dan kemarin saya sudah bicara dengan coach Patrick (Kluivert) mungkin bagus juga biar latihan lebih lama," jelasnya.
"Supaya tim ini punya waktu beradaptasi lawan lebanon, oktober lebih (oke)," tutup Erick Thohir.
Baca Juga: Prabowo Kirim 'Surat Sakti' ke DPR Demi Dua Striker Baru Timnas Indonesia
Keputusan mundurnya Kuwait jelas mengubah peta persiapan skuad Garuda dalam menatap ronde keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Dalam turnamen yang digelar Oktober mendatang, Timnas Indonesia dijadwalkan melawan Arab Saudi dan Irak sebagai bagian dari tantangan besar berikutnya.
Absennya Kuwait membuat Timnas Indonesia kehilangan kesempatan menguji kekuatan melawan tim dari Timur Tengah sebelum kualifikasi dimulai.
Meski begitu, laga menghadapi Lebanon tetap menjadi ujian penting karena lawan tersebut juga memiliki gaya permainan khas Asia Barat.
Pertandingan FIFA matchday September 2025 melawan Lebanon akan menjadi momentum Patrick Kluivert untuk melihat kesiapan strategi dan kondisi fisik para pemain.
Selain itu, laga uji coba ini memberi peluang kepada Timnas Indonesia untuk memperbaiki komunikasi antarlini.
Persiapan panjang sangat dibutuhkan karena lawan di babak kualifikasi selanjutnya merupakan tim dengan tradisi sepak bola kuat di Asia.
Arab Saudi dan Irak dikenal memiliki pengalaman internasional yang lebih tinggi sehingga Timnas Indonesia harus tampil dengan performa terbaik.
Dengan mundurnya Kuwait, PSSI menilai kesempatan berlatih lebih lama justru bisa dimaksimalkan oleh pelatih dan pemain.
Kondisi ini memungkinkan Timnas Indonesia meningkatkan adaptasi permainan dan mematangkan taktik sebelum laga resmi berlangsung.
Suporter Garuda diharapkan tetap memberi dukungan penuh karena laga FIFA matchday September 2025 melawan Lebanon akan menjadi tontonan penting.
Pertandingan tersebut bukan hanya sekadar laga persahabatan, tetapi juga bagian dari evaluasi menuju kualifikasi Piala Dunia 2026.
PSSI memastikan semua persiapan berjalan sesuai rencana meskipun terjadi perubahan lawan uji coba.
Timnas Indonesia diyakini tetap memiliki peluang besar untuk tampil solid menghadapi Lebanon.
Situasi ini sekaligus menjadi kesempatan bagi para pemain muda untuk membuktikan kualitas mereka di level internasional.
FIFA matchday September 2025 tetap menjadi agenda vital bagi Timnas Indonesia meski Kuwait memilih mundur.
Dengan lawan yang tersisa yaitu Lebanon, skuad Garuda tetap akan memanfaatkan laga ini sebagai ajang persiapan penting.