- Calvin Verdonk segera pindah ke Lille OSC
- Lille OSC saat ini berada di papan atas Ligue 1
- Lille merupakan klub bersejarah di Prancis
Suara.com - Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, dilaporkan segera membuka lembaran baru dalam karier sepak bolanya.
Bek kiri berusia 28 tahun itu akan meninggalkan NEC Nijmegen dan bergabung dengan klub Prancis, Lille OSC, pada bursa transfer musim panas ini.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh jurnalis transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, Sabtu (30/8/2025).

Dalam laporannya, Romano menegaskan bahwa Lille sudah mencapai kesepakatan dengan NEC Nijmegen terkait biaya transfer senilai 3 juta euro atau setara Rp56 miliar.
Meski kepindahannya sudah hampir rampung, Verdonk masih akan mengenakan seragam NEC Nijmegen untuk terakhir kalinya.
Ia dijadwalkan tampil dalam laga pekan keempat Eredivisie Belanda melawan Fortuna Sittard pada Minggu (31/8) pukul 17.15 WIB.
Setelah pertandingan tersebut, pemain berdarah Aceh itu akan langsung terbang ke Prancis untuk menjalani tes medis dan menuntaskan proses kepindahannya ke Lille.
Lille Peringkat Berapa?
Lille OSC atau Lille Olympique Sporting Club, adalah salah satu klub papan atas Prancis yang saat ini bersaing di Ligue 1.
Baca Juga: Resmi Gabung ke Persib, Kenapa Thom Haye Belum Gabung Latihan?
Di Ligue 1 2025/2026, Lille hingga pekan ke-2 berada di peringkat ke-6. Dari 2 pertandingan, Lille meraih satu kali menang dan satu kali imbang.
Akhir pekan ini, Lille akan bermain melawan Lorient pada laga tandang, Minggu (30/8).
Klub ini bermarkas di kota Lille, Prancis Utara, dan sejak 2012 mereka memainkan laga kandang di Stade Pierre-Mauroy, stadion modern berkapasitas 50.186 penonton dengan atap yang bisa dibuka dan ditutup.
Lille berdiri pada tahun 1944 hasil penggabungan dua klub lokal, yakni Olympique Lillois dan SC Fives.
Olympique Lillois sendiri merupakan salah satu pendiri Divisi 1 Prancis (sekarang Ligue 1) dan bahkan menjadi juara perdana liga tersebut.
Masa keemasan Lille terjadi pada periode 1946 hingga 1956, tepat setelah Perang Dunia II.
Saat itu mereka dijuluki La Machine de Guerre atau “Mesin Perang” karena begitu dominan.
Dalam kurun waktu tersebut, Lille mengoleksi tujuh trofi besar, termasuk double winners (juara liga dan piala domestik) pada 1946.
Kesuksesan itu kembali terulang pada 2011 ketika mereka menorehkan double winners lagi.
Klub ini pun melanjutkan kejayaannya dengan merebut gelar Ligue 1 musim 2020/2021, yang merupakan gelar liga keempat dalam sejarah mereka, sekaligus dilengkapi dengan Trophée des Champions pertama.
Kontributor: Adam Ali