- Pengalaman Kepelatihan yang Kuat
- Kemampuan Meningkatkan Kualitas Pemain
- Keberhasilan di Kompetisi Tinggi
Suara.com - Pemain Timnas Indonesia, Calvin Verdonk, dilaporkan segera membuka lembaran baru dalam karier sepak bolanya.
Bek kiri berusia 28 tahun itu akan meninggalkan NEC Nijmegen dan bergabung dengan klub Prancis, Lille OSC, pada bursa transfer musim panas ini.
Kabar ini pertama kali disampaikan oleh jurnalis transfer kenamaan asal Italia, Fabrizio Romano, Sabtu (30/8/2025).
Dalam laporannya, Romano menegaskan bahwa Lille sudah mencapai kesepakatan dengan NEC Nijmegen terkait biaya transfer senilai 3 juta euro atau setara Rp56 miliar.
Di Lille nantinya, Calvin Verdonk akan dilatih oleh Pep Genesio. Siapa Pep Genesio dan seperti apa rekam jejaknya?
Rekam Jejak Pep Genesio
Bruno Pep Genesio tidak asing bagi publik sepak bola Prancis.
Ia dikenal sebagai sosok yang lama berkecimpung bersama Olympique Lyon, baik sebagai pemain maupun pelatih, sebelum akhirnya melanglang buana hingga ke Asia.
Pep Genesio lahir di Lyon pada 1 September 1966.
Baca Juga: 1 Detik Calvin Verdonk Gabung Lille Langsung Cetak Sejarah untuk Orang Indonesia
Sebagai putra daerah, ia meniti karier profesionalnya di Olympique Lyon.
Bermain sebagai gelandang, Pep Genesio mencatatkan 171 pertandingan liga bersama Lyon antara tahun 1985 hingga 1995.
Pada musim 1993/94, ia sempat dipinjamkan ke OGC Nice.
Setelah itu, ia melanjutkan karier di Martigues pada 1995, di mana ia tampil 27 kali di Ligue 1.
Gol terakhir sekaligus satu-satunya di kasta tertinggi Prancis ia cetak pada Mei 1996 kontra Guingamp. Laga tersebut juga menjadi penutup karier profesionalnya sebagai pemain.
Setahun setelah pensiun, Génésio mulai mengasah ilmu kepelatihan dengan menangani tim muda FC du Pays de L’Arbresle pada 1997.
Dua tahun berselang, ia dipercaya melatih Villefranche di kompetisi amatir Prancis (CFA).
Meski sempat mengalami kesulitan hingga klub terdegradasi pada 2001, pengalaman itu menjadi bekal berharga untuk perjalanan panjangnya sebagai pelatih.
Génésio lalu bergabung dengan Racing Besançon, awalnya sebagai asisten sebelum sempat dipercaya menjadi pelatih utama pada musim 2005/06. Namun, petualangannya tak berlangsung lama.
Titik balik datang ketika ia kembali ke Lyon pada 2006 sebagai pemandu bakat.
Perlahan, ia naik jabatan hingga menjadi asisten pelatih tim utama pada era Rémi Garde dan Hubert Fournier.
Kesetiaannya pada Lyon berbuah hasil ketika pada Desember 2015, ia dipercaya menjadi pelatih kepala menggantikan Fournier.
Setelah meninggalkan Lyon, Génésio menerima tantangan baru di Asia dengan melatih Beijing Guoan di Liga Super China pada 2019.
Di sana, ia membawa tim tampil kompetitif hingga 2021.
Tak lama berselang, ia kembali ke Prancis untuk menangani Rennes pada Maret 2021. Di bawah arahannya, Rennes konsisten tampil impresif.
Dua kali finis di posisi keempat Ligue 1 dan menembus fase gugur kompetisi Eropa menjadi bukti kualitasnya.
Sejak Juni 2024, Génésio resmi menjadi pelatih OSC Lille dengan kontrak dua tahun. Tugas utamanya jelas: menjaga Lille tetap bersaing di papan atas Ligue 1 dan tampil kompetitif di Eropa.
Kontributor: Adam Ali