Suara.com - Calvin Verdonk resmi bergabung dengan LOSC Lille pada awal September 2025.
Pemain Timnas Indonesia itu direkrut dari NEC Nijmegen dengan nilai transfer 3 juta euro atau sekitar Rp58 miliar.
Namun, kepindahan Calvin Verdonk ke Ligue 1 Prancis tidak serta-merta memberinya jaminan bermain secara reguler di LOSC Lille.
- Calvin Verdonk bergabung dengan LOSC Lille dengan transfer 3 juta euro.
- Verdonk akan menghadapi persaingan ketat di posisi bek kiri.
- Romain Perraud menjadi pesaing utama Verdonk di LOSC Lille.
Hal ini disebabkan adanya persaingan ketat di posisi bek kiri yang sudah diisi dua pemain potensial.
Pesaing pertama Calvin Verdonk adalah Romain Perraud yang juga baru bergabung dengan LOSC Lille pada musim panas 2025.
Romain Perraud didatangkan dari Real Betis dengan harga yang sama, yakni 3 juta euro, sehingga menunjukkan betapa pentingnya peran bek kiri di tim ini.
Sejak awal musim Ligue 1 2025-2026, Romain Perraud langsung menjadi pilihan utama LOSC Lille dengan tampil sebagai starter di tiga pertandingan awal.
Performa konsistennya membuat LOSC Lille berhasil mengumpulkan tujuh poin dan kini berada di posisi ketiga klasemen, hanya terpaut dua angka dari Paris Saint-Germain.
Romain Perraud bahkan berhasil mencetak satu gol dan satu assist ketika LOSC Lille menghancurkan Lorient dengan skor 7-1 pada laga tandang, Sabtu 30 Agustus 2025.
Baca Juga: Pekan Panas Pemain Abroad Timnas Indonesia: Jay Idzes Keok, Hubner Gulung Tim Verdonk
Pengalaman panjang Romain Perraud menjadi faktor utama yang membuatnya sulit digeser oleh Calvin Verdonk di LOSC Lille.
Bek berusia 27 tahun ini sudah malang melintang bersama klub-klub besar Eropa, termasuk OGC Nice, Stade Brest, Southampton, hingga Real Betis.
Selama membela Real Betis pada musim 2024-2025, Romain Perraud sukses mencatatkan dua gol dan dua assist dari 41 pertandingan resmi.
Dengan rekam jejak tersebut, Calvin Verdonk tentu harus bekerja ekstra keras jika ingin merebut posisi utama di LOSC Lille.
Selain Romain Perraud, Calvin Verdonk juga bersaing dengan Vincent Burlet, bek muda yang dipromosikan ke tim utama pada musim panas 2024.
Vincent Burlet memang belum banyak mendapat kesempatan bermain di Ligue 1, namun potensinya membuatnya tetap diperhitungkan.
Hingga awal musim ini, Vincent Burlet baru tampil selama 18 menit, tetapi usianya yang baru 19 tahun memberinya peluang untuk berkembang lebih jauh.
Pelatih LOSC Lille masih terus memberi ruang bagi Vincent Burlet untuk mendapatkan pengalaman meski jam terbangnya masih minim.
Hal ini berarti Calvin Verdonk bukan hanya menghadapi pesaing berpengalaman, tetapi juga talenta muda yang bisa menjadi kejutan di masa depan.
Persaingan di LOSC Lille memberi sinyal bahwa Calvin Verdonk tidak bisa mengharapkan posisi inti secara instan.
Sebagai pemain Timnas Indonesia, kesempatan tampil di Ligue 1 Prancis adalah peluang besar untuk membuktikan kualitasnya di level tertinggi Eropa.
Ekspektasi publik Indonesia terhadap Calvin Verdonk tentu sangat tinggi karena ia diharapkan membawa nama baik Indonesia di kompetisi Eropa.
Namun, realitas persaingan di LOSC Lille akan menuntutnya menunjukkan konsistensi, kerja keras, dan adaptasi cepat di bawah tekanan kompetisi Ligue 1.
Kehadirannya di LOSC Lille juga akan menguji mentalitasnya sebagai pemain profesional yang harus siap berjuang merebut tempat di skuat utama.
Jika mampu memaksimalkan peluang, Calvin Verdonk bisa menjadi andalan baru LOSC Lille di masa depan.
Tetapi bila gagal, ia berisiko hanya menjadi pemain pelapis dengan menit bermain terbatas sepanjang musim.
Situasi ini membuat perjalanan Calvin Verdonk bersama LOSC Lille menjadi sorotan publik sepak bola Indonesia maupun penggemar Ligue 1.
Kini, semua mata tertuju pada bagaimana Calvin Verdonk menjalani persaingan ketat bersama LOSC Lille sepanjang musim 2025-2026.