Namun, peluang yang tercipta tetap tidak dapat dimaksimalkan menjadi gol kemenangan.
Hal ini menunjukkan bahwa problem utama Indonesia ada pada penyelesaian akhir yang masih kurang tajam.
Bola Mati Juga Tidak Efektif
Indonesia sebetulnya mendapat banyak kesempatan melalui situasi bola mati seperti sepak pojok dan lemparan ke dalam.
Tercatat ada sembilan tendangan sudut yang dihasilkan sepanjang pertandingan.
Jika ditambah dengan lemparan jauh Robi Darwis, jumlah peluang seharusnya cukup untuk menghasilkan gol.
Sayangnya, eksekusi bola mati Indonesia tidak berjalan sesuai harapan.
Keunggulan postur tubuh beberapa pemain tidak bisa dimanfaatkan untuk memecah kebuntuan.
Gaya Permainan Laos Bikin Kesulitan
Baca Juga: Jinakkan Timnas Indonesia U-23, Pelatih Laos Singgung Liga
Laos tampil dengan formasi 5-4-1 yang sangat defensif untuk meredam dominasi Indonesia.
Mereka sesekali mencoba serangan balik cepat, meskipun lebih banyak bertahan rapat di lini belakang.
Pendekatan taktik ini membuat banyak penggemar Indonesia teringat pada gaya permainan Shin Tae-yong.
Selain sama-sama berasal dari Korea Selatan, pola strategi Ha Hyeok-jun memang mirip dengan pelatih Timnas senior itu.
Laos pun menunjukkan daya juang tinggi dengan terus berlari hingga menit akhir pertandingan.
Situasi Grup J Jadi Rumit