Gabung ke AS Trencin, Marselino Ferdinan Dilatih 'Musuh' Nathan Tjoe-A-On

Galih Prasetyo Suara.Com
Sabtu, 06 September 2025 | 20:51 WIB
Gabung ke AS Trencin, Marselino Ferdinan Dilatih 'Musuh' Nathan Tjoe-A-On
Pesepak bola Timnas Indonesia Marselino Ferdinan (kiri) menjemput bola di udara dibayangi pesepak bola Timnas Taiwan Wei Pe Lun dalam FIFA Matchday di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Jawa Timur, Jumat (5/9/2025). [ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/nz]
Baca 10 detik
  • Marselino Ferdinan resmi dipinjamkan ke AS Trencin untuk musim 2025/26
  • AS Trencin kembali jadi sorotan publik Indonesia, karena sebelumnya juga sempat menjadi klub Witan Sulaeman
  • Ricardo Moniz membawa pengalaman internasional yang panjang, termasuk sukses meraih “double winners” bersama Red Bull Salzburg

Suara.com - Gelandang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan dipastikan bakal melanjutkan kariernya di Slovakia setelah resmi dipinjamkan Oxford United ke klub AS Trencin untuk musim 2025/26.

Oxford United mengumumkan keputusan ini lewat pernyataan resmi mereka.

“Oxford United dapat mengonfirmasi bahwa Marselino Ferdinan bergabung dengan klub Slovakia AS Trencin dengan status pinjaman sampai akhir musim,” tulis klub asal Inggris tersebut.

AS Trencin bukan nama asing bagi publik sepakbola Indonesia.

Klub asal Slovakia ini pernah menjadi pelabuhan Witan Sulaeman pada pertengahan 2022.

Witan hanya setengah musim berseragam Trencin sebelum kembali ke tanah air dan direkrut Persija Jakarta pada awal 2023.

Nantinya di AS Trencin, Marceng bakal dilatih oleh pelatih keturunan Indonesia, siapa dia?

Ricardo Moniz, Pelatih Dunia dengan Darah Indonesia

Pelatih asal Belanda berdarah Indonesia, Ricardo Moniz menjadi pelatih di AS Trencin pada Juni 2025.

Baca Juga: Susunan Pemain Timnas Indonesia U-23 vs Macau: Buffon Starter, Struick di Bench

Moniz sebelumnya pernah menukangi klub yang sama pada 2018, meski hanya bertahan beberapa bulan.

Ricardo Moniz lahir pada 17 Juni 1964 di Belanda.

Sebelum terjun ke dunia kepelatihan, ia lebih dulu meniti karier sebagai pemain.

Moniz pernah membela sejumlah klub di liga domestik Belanda, di antaranya RKC Waalwijk, HFC Haarlem, Helmond Sport, hingga FC Eindhoven.

Setelah gantung sepatu, Moniz memilih jalur kepelatihan.

Ia dikenal sebagai salah satu murid dari Wiel Coerver, sosok yang dijuluki “guru teknik sepak bola” karena fokus pada peningkatan keterampilan individu pemain ketimbang sekadar taktik.

Nasib Pelatih Keturunan Indonesia yang Hambat Karier Nathan Tjoe-A-On Kini Jadi Beban Keluarga [Tangkap layar Youtube]
Nasib Pelatih Keturunan Indonesia yang Hambat Karier Nathan Tjoe-A-On Kini Jadi Beban Keluarga [Tangkap layar Youtube]

Reputasi Moniz di bidang pengembangan pemain membuatnya dipercaya menjadi pelatih akademi PSV Eindhoven, lalu bergabung sebagai pelatih teknik di Tottenham Hotspur.

Karier Moniz semakin menanjak ketika ia menjadi asisten di Hamburger SV dan sempat dipercaya sebagai pelatih interim pada 2010.

Namanya semakin harum saat membesut Red Bull Salzburg.

Bersama klub Austria tersebut, Moniz mencetak sejarah dengan membawa Salzburg meraih “double winners” atau juara liga dan piala domestik sekaligus pada musim 2011/2012.

Perjalanan Moniz juga singgah ke Kroasia bersama Slaven Belupo dan ke Swiss dengan FC Zürich.

Di Zurich, ia sempat menjabat pelatih interim sebelum akhirnya diangkat sebagai pelatih kepala permanen pada 2024.

Sayangnya, hasil kurang memuaskan membuatnya berpisah dengan klub Swiss tersebut pada Mei 2025.

Hanya sebulan berselang, Trencín kembali memanggil Moniz untuk menukangi tim.

Klub yang berbasis di kota kecil Slovakia itu berharap pengalaman internasional Moniz bisa mengangkat prestasi mereka di liga.

Menariknya, Ricardo Moniz memiliki darah Asia, tepatnya dari Indonesia dan Tiongkok lewat garis keturunan ibunya, serta Suriname dari ayahnya.

Fakta ini menjadikannya salah satu pelatih Eropa dengan akar budaya yang dekat dengan Asia, khususnya Indonesia.

Namun ada satu fakta yang kurang mengenakkan soal Moniz, utamanya bagi Nathan Tjoe-A-On.

Nathan Tjoe-A-On yang mengawali karier di akademi Excelsior sempat tak pernah dilirik oleh pelatih keturunan Indonesia.

Setelah menimba ilmu di akademi Excelsior, Nathan Tjoe-A-ON kemudian bertahap masuk ke tim U-19 hingga U-19 dan pada akhirnya tembus ke tim utama pada Juli 2019.

Setahun setelah masuk ke tim utama Excelsior, Nathan Tjoe-A-Ontak langsung dipercaya masuk ke starting line up. Pada periode 2019, Nathan Tjoe-A-On sama sekali tidak dimainkan oleh pelatih keturunan Indonesia itu.

Kontributor: Adam Ali

×
Zoomed

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI

Mau notif berita penting & breaking news dari kami?